Assalamualaikum WBT.
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi nescaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS Al Mulk : 3-4)
Perkataan "Itqaan" memberi makna :
1. Teliti.
2. Profesional.
3. Bersungguh-sungguh.
4. Serius.
5. Rapi.
6. Sempurna.
Tidak ada di dalamnya main-main. Semua perbuatan Allah adalah "mutqin". Maka oleh sebab itu segala ciptaanNya sangat sempurna.
Ayat di atas menggambarkan salah satu contoh dari kesempurnaan ciptaan Allah.
Imam As Suyuthi menulis sebuah kitab berjudul "Al Itqan Fi Ulumil Qur’an” (Ketelitian Dalam Ilmu Al Qur'an) dan sesiapapun yang membaca kitab tersebut benar-benar faham bahwa kitab tersebut mencerminkan judulnya.
Apa sahaja yang berkenaan dengan ilmu-ilmu Al Qur'an dibahas oleh Imam As Suyuthi secara mendalam. Bukan setakat itu, kitab ini juga sangat lengkap, mencakupi berbagai pembahasan yang berkenaan dengan ilmu-ilmu tentang Al Qur'an.
Para ulama' mengatakan bahwa kitab inilah yang pertama kali dengan secara sempurnanya membahas tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al Qur'an. Sesiapapun yang ingin memahami seluk-beluk Al Qur'an, sangat di anjurkan membaca kitab ini.
ALLAH TIDAK PERNAH MAIN-MAIN
Ayat di atas menggambarkan betapa Alah swt dalam menciptakan langit benar-benar rapi dan seimbang serta tidak ada cacat sedikitpun.
Perhatikan bagaimana Allah swt mencabar siapa sahaja untuk melihat secara berulang kali.
Lihatlah dengan kaca mata biasa atau lihatlah dengan kaca mata teknologi yang paling canggih. Itu semua akan membuktikan bahwa penciptaan langit benar-benar sempurna.
Dari ayat di atas nampak jelas beberapa makna yang penting untuk kita fahami dalam pembahasan ini :
PERTAMA : ALLAH SWT TIDAK PERNAH MAIN-MAIN DALAM SEGALA CIPTAANNYA.
Setiap ciptaan Allah di alam semesta ini adalah mengkagumkan. Maka sungguh tidak masuk akal jika kemudiannya manusia bersifat main-main dan tidak bersungguh-sungguh untuk mentaati Allah swt.
Cuba kita renungkan, apakah alasan untuk kita bersikap main-main?
Adakah akal kita yang sihat akan mengatakan bahwa semua ciptaan yang sedemikian agung ini tujuannya hanya untuk
1. Ditertawakan?
2. Dipersia-siakan?
Sebegitu serius Allah menciptakan langit, lalu kemudian manusia yang hidup di bawahnya tidak pernah memperhatikannya.
Kalaupun memperhatikannya dan melakukan penelitian untuknya tetapi semua penelitian itu tidak ke arah untuk mengenal PenciptaNya melainkan hanya sekadar untuk menjadi dokumentasi pengetahuan semata-mata.
Yang lebih malang lagi, adalah justeru setelah menyaksikan keagungan angkasa raya, malah mengatakan semua itu terjadi dengan sendirinya, tanpa ada yang menciptakanNya, Naudzubillah.
Benarkah kerapian sistem yang demikian luar biasa ini terjadi dengan sendirinya?
Akal sihat yang mana yang mahu menerima pernyataan bahwa itu terjadi dengan sendirinya?
Di dalam Al Qur'an, Allah swt sentiasa mengingatkan tentang bukti-bukti keagungan ciptaanNya supaya manusia tahu bahwa tidak mungkin itu terjadi tanpa ada yang menciptakannya.
Dalam surah Ar Rahman, Allah swt secara khusus mengulang-ulang pertanyaan untuk menggugah akal manusia agar manusia melihat semua itu kerana Allah swtlah yang mengaturnya. Bahkan pertanyaan-pertanyaan itu diulang sampai 31 kali dan di antara yang Allah sebutkan adalah penciptaan langit.
Allah swt berfirman :
"Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu." (QS Ar Rahman : 7-9)
Sungguh luar biasa keseimbangan yang Allah tegakkan dan kerana itulah Allah berpesan dalam ayat ini :
Janganlah sekali-kali kamu melanggar keseimbangan ini kerana sedikit sahaja kita melanggar, pasti akan membawa malapetaka, tidak sahaja kepada lingkungan di mana kita hidup, tetapi kepada diri kita sendiri. Akibat yang lebih jauh, Allah sangat murka kepada orang-orang yang tidak mahu ikut aturan yang telah Allah letakkan.
Kemurkaan Allah (kalau tidak segera diiringi dengan taubat) tentu secara gilirannya dilanjutkan dengan azabNya.
Itulah yang pernah Allah tunjukkan kepada kaum Aad, Thamud dan Fir'aun.
Perhatikan betapa setiap perbuatan yang diasaskan atas sikap main-main pasti akan membawa malapetaka terhadap kemanusiaan. Oleh kerana itu tidak ada pilihan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah kecuali bersungguh-sungguh dengan penuh keseriusan tanpa sedikitpun main-main.
KEDUA : ALLAH MENCABAR SESIAPAPUN UNTUK BENAR-BENAR MENILAI KERAPIAN CIPTAANNYA.
Mengapa?
Ini adalah supaya manusia tahu bahwa semua itu tidak patut dibalas dengan sikap main-main. Tapi sayangnya, masih ramai bahkan majoriti manusia yang bersikap main-main.
Oleh kerana itu, seorang mu'min dalam menegakkan ibadah kepada Allah jangan bersikap mudah atau "Take it for granted".
Dalam pembukaan surah Al Mu'minun ketika Allah swt menyebutkan ciri-ciri orang beriman yang hakiki, menyebutkan di antaranya bahwa solat mestilah khusyu' dan bukan sekadar melaksanakan gerakan solat.
Imam Ibnu Taimiyah mengatakan dalam kitabnya "Majmu' Fatawa", bahwa khusyu' dalam solat merupakan kualiti yang mesti dicapai.
Oleh sebab itu, Allah swt dalam surah Al Mu'minun tersebut menjadikannya sebagai syarat untuk mencapai kebahagiaan. Ertinya seseorang tidak akan dapat meraih kebahagiaan jika solatnya tidak khusyu'.
Dalam banyak ayat mengenai solat, Allah swt sentiasa menggunakan perkataan "aqaama – yuqiimu" yang ertinya "menegakkan" .
Dalam pembukaan surah Al Baqarah misalnya Allah swt berfirman: "wayuqiimuunash shalaata".
Mengapa Allah tidak berfirman : "wayushalluuna" ?
Imam Al Jashshash dalam tafsirnya "Ahkamul Qur'an" membahas rahsia ungkapan ini secara mendalam dan panjang lebar.
Kesimpulannya bahwa di dalam perkataan "aqaama-yuqiimu" terkandung makna kemestian menegakkan dengan serius dan bersungguh-sungguh. Maksudnya bahwa seseorang dalam menegakkan solat mesti benar-benar memenuhi hak-hak solat seperti :
1. Menegakkan rukun-rukunnya.
2. Khusyu'nya.
3. Ketepatan waktunya.
4. Dikerjakan secara berjamaah di masjid.
5. Wudhu'nya pun sebagai syarat sahnya.
6. Tempat dan pakaian mesti bersih dan suci.
Semua itu adalah gambaran dari kesungguhan seseorang dalam menegakkan solat.
KEPERLUAN KETELITIAN DALAM BERDAKWAH
Bila dalam ayat di atas Allah swt menunjukkan bahwa segala ciptaanNya sangat rapi, itu juga menunjukkan bahwa tidak sepatutnya seseorang dalam menyembah Allah bersikap bermudah-mudah.
Apalagi dalam berdakwah kepadaNya yang segala gerak geri dan arahnya sangat berkaitan dengan selamat atau tidaknya orang yang didakwahkan itu.
Maksudnya :
1. Apabila seseorang berdakwah ke jalan yang salah, berapa ramai manusia yang tersesat kerananya.
Sebaliknya :
2. Apabila seseorang berdakwah ke jalan yang benar, maka sungguh begitu ramai manusia yang akan menikmati buah keselamatan kerananya.
Para ulama’ dahulu memang terkenal dengan ketelitian dan kerapian dalam :
1. Mencari ilmu.
2. Mendokumentasikan ilmu.
3. Mengamalkan ilmu.
Pelbagai kitab yang mereka tulis dalam berbagai bidang seperti tafsir, hadits, kedoktoran, sejarah dan sebagainya semuanya mencerminkan bahwa itu semua merupakan buah kerja keras yang sangat serius dan bukannya kerja main-main dan bermudah-mudah.
Semua itu lahir dari ruh kesedaran terhadap amanah yang kelak di hari Kiamat pasti akan dipertanggungjawabkan. Mereka takut kalau-kalau ternyata ilmu yang mereka berikan itu salah atau tersasar dari landasan yang sebenar.
Oleh kerana itu banyak kisah-kisah yang sangat memberi kesan tentang perjuangan mereka dalam berdakwah dan mencari Ilmu.
Disebutkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal pernah berjalan kaki sejauh 30 ribu batu untuk mencari hadits.
Disebutkan juga bahwa Imam Ibnu Hibban belajar hadits dari 2,000 syaikh.
Di lapangan dakwah pula, kita tidak dapat melukiskan dengan kata-kata bagaimana agungnya pengorbanan para sahabat, para tabiin dan para ulama' untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran Allah di muka bumi. Tidak terhitung dari mereka yang :
1. Mati syahid dalam berbagai pertempuran kerana membela agama Allah.
2. Meninggalkan tanah air mereka untuk mengajarkan hukum-hukum Allah.
3. Meninggal dunia di tempat yang jauh dari negeri kelahiran mereka.
Bila kita teliti dari perjuangan Rasulullah saw, para sahabat dan para salafush soleh dalam berdakwah, ada beberapa ciri yang menunjukkan ketelitian dan kerapian yang mereka lakukan.
1. Mereka benar-benar serius mencari ilmu dan mengajarkannya. Mereka tahu bahwa agama ini tidak mungkin tegak tanpa kefahaman yang benar. Oleh kerananyalah masalah ilmu bagi para ulama' adalah asas utama yang mesti dicapai sebelum langkah-langkah lainnya.
2. Mereka benar-benar faham Islam secara komprehensif, oleh kerana itu mereka mengajarkan agama Islam secara utuh, bukan secara juz'iah.
3. Mereka benar-benar berkorban waktu, fikiran, tenaga dan bahkan jiwa raga dalam usaha untuk menyebarkan ajaran Allah.
4. Mereka benar-benar jujur dalam berdakwah, ertinya mereka tidak hanya mengajak orang lain mentaati Allah melainkan mereka sendirilah terlebih dahulu bersungguh-sungguh mengamalkannya.
5. Mereka benar-benar faham bahwa dakwah bukan hanya kata bicara dan pidato semata-mata bahkan ianya suatu kesungguhan bergerak secara kolektif dan kerjasama dalam bentuk organisasi yang rapi.
6. Mereka benar-benar berusaha menyatukan umat Islam bukan memecahbelahkan di antara mereka kerana mereka tahu bahwa keberkatan dan pertolongan Allah akan turun ketika umat ini bersatu.
7. Mereka tahu bahwa dakwah yang benar adalah ajakan secara istiqamah untuk mengamalkan Islam bukan ajakan fanatik kepada golongan.
8. Mereka benar-benar ikhlas dalam beramal menyebarkan Islam kerana mereka tahu bahwa kunci kejayaan dalam mendapatkan kemenangan adalah ikhlas. Lebih jauh lagi bahwa syaitan tidak akan mampu untuk menghalangi langkah-langkah dakwah selama mana para pendakwah berjiwa ikhlas.
Inilah beberapa ciri "itqaan" dalam berdakwah, maka dari sinilah nampak suatu kemestian membangun ruh ketelitian dan kerapian dalam beramal di lapangan dakwah yang merupakan satu prinsip yang tidak boleh dipandang ringan.
Ya Allah, kurniakanlah sifat "itqaan" dalam kami melaksanakan segala tanggungjawab yang telah dipikul oleh kami sehingga kami tetap istiqamah dan berterusan dengan usaha-usaha dan amalan-amalan kami walaupun kecil dari pandangan manusia kerana kami yakin bahwa kebesaran sesuatu amal itu bergantung kepada keikhlasan yang mengiringinya serta niat untuk mencapai keredhaanMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
Sumber: WAS, IKRAM SELANGOR.
"Ya Allah! Perlihatkanlah kepada kami kebenaran itu kebenaran dan kurniakanlah kepada kami (kemampuan) untuk mengikutinya, dan perlihatkanlah kepada kami kebatilan itu kebatilan dan kurniakanlah kepada kami (kemampuan) untuk menjauhinya." Amiin.
Total Pageviews
Thursday, December 23, 2010
Wednesday, December 15, 2010
Kenyataan Rasmi: PACE sokong pendirian HAMAS
PACE mengucapkan tahniah kepada Harakatul Muqawwamat al Islamiyah (HAMAS)
atas ulangtahun kelahirannya pada 14 Disember.
HAMAS muncul secara rasmi di persada tanah
air Palestin pada tarikh tersebut pada tahun
1987 sempena tercetusnya Intifadhah pertama
yang bermula pada 9 Disember tahun tersebut.
Intifadah telah mengambalikan perjuangan
Palestin di atas landasannya yang sahih iaitu
jihad tanpa kompromi untuk membebaskan
seluruh bumi Palestin dari cengkaman dan
pendudukan haram Zionis israel semenjak
tahun 1948.
Perdana Menteri Ismail Haniyeh di dalam ucapan
sambutan ulang tahun penubuhan HAMAS
menegaskan bahawa mereka sekali-kali tidak akan
mengiktiraf bahkan tidak mengakui kewujudan
Israel sebagai entiti haram di atas bumi palestin.
Pendudukan haram israel tidak akan berlanjutan di
masa hadapan dan seluruh bumi palestin dari laut
(Mediterranean) ke sungai (Jordan) akan
dibebaskan. "from the sea to the river; from 'Rosh
haNikra to Rafah'. Sehubungan dengan itu beliau
memuji jihad bersenjata yang diterajui oleh sayap
ketenteraan HAMAS iaitu Brigade al-Qassam yang
sehingga kini telah berjaya membunuh 1,349
tentera zionis. Beliau juga memberi pujian kepada
usaha penentangan di Iraq dengan menegaskan
bahawa jalan perjuangan bagi umat Islam dalam
menghadapi musuh-musuhnya hanyalah dengan
jihad fi sabilillah. Sanjungan juga dikalungkan
kepada Syeikh Raed Salah, pemimpin gerakan
Islam palestin 1948, yang mengambil
tanggungjawab jihad mempertahankan Masjid al-
Aqsa dan al-Haram As-Syarif al-Quds, yang
dibebaskan dari penjara Israel. Beliau juga
merakamkan ucapan penghargaan kepada rakyat
Palestin yang hidup di wilayah palestin 1948 yang
disifatkan hidup di dalam 'perut raksasa'
(Levathian- biblical sea monster)
Dalam semangat yang sama beliau menyeru kepada
Mahmud Abbas dan kelompok Fatah supaya tidak
lagi bersekongkol dengan regim Zionis Israel
dengan mengadakan kerjasama keselamatan dan
mengadakan rundingan damai yang ternyata sia-sia
dan merugikan perjuangan rakyat Palestin. Mereka
diajak supaya kembali kepada usaha sebenar yang
akan membebaskan bumi Palestin dan rakyatnya
iaitu jihad atau penentangan.
Ismail Haniyeh juga menegaskan bahawa hak
rakyat Palestin untuk pulang adalah hak asasi yang
tidak bolih dipertikaikan oleh sesiapa. ia adalah hak
mutlak rakyat Palestin yang terusir untuk kembali
ke tanah air dan kampung halaman mereka.
PACE dengan ini menyokong penuh seruan dan
saranan Perdana Menteri Ismail Haniyeh untuk
tidak mengiktiraf Israel, meneruskan jihad ke arah
pembebasan palestin dan hak rakyat Palestin untuk
kembali ke tanah air mereka di bumi palestin.
PACE dengan ini mengiktiraf bahawa setiap
inci bumi palestin yang terjajah semenjak tahun
1948 adalah bumi Palestin yang sah dan wajib
dikembalikan kepada rakyat Palestin.
PACE menolak penubuhan negara Palestin
berdasarkan sempadan tahun 1967 seperti yang
diistiharkan oleh Mahmud Abbas. bagi PACE,
pendirian kami adalah selaras dengan HAMAS
iaitu negara Palestin berdasarkan sempadan tahun
1967 boleh diterima sebagai status sementara
negara Palestin (berdasarkan resolusi 242 Majlis
Keselamatan PBB 1967) dengan mewujudkan
gencatan senjata bersama negara haram Israel untuk
satu tempoh yang disepakati.
PACE menyeru semua pihak terutama kelompok
Fatah yang menerajui PNA (Pihak Berkuasa
Palestin) supaya berhenti meletak sebarang harapan
kepada rundingan damai yang ternyata tidak
memberikan apa-apa faedah kepada perjuangan
pembebasan Palestin. PACE mengingatkan
'rundingan damain' hanyalah perangkap yang
dipasang oleh zionis dan sekutunya US untuk terus
meredam bumi Palestin dalam pendudukan dan
cengkaman yahudi zionis secara berterusan.
PACE menyeru umat islam seluruh dunia
supaya bersatu di atas kalimah Lailahaillah dan
melaungkan slogan 'al-jihad fi sabiluna' - jihad
adalah jalan kami demi mempertahankan tanah suci
umat Islam dan Masjid al-Aqsa.
PACE juga mengambil kesempatan ini untuk
menyatakan penghargaan yang tidak terhingga
kepada masyarakat sipil (madani) yang terdiri dari
kalangan NGO dan palbagai inisiatif lain yang
diterajui oleh warga dunia, samada di kalangan
muslim dan bukan Islam yang telah menyumbang
tenaga, kewangan bahkan meletakkan nyawa
mereka dalam keadaan terancam melalui misi-misi
penghantaran bantuan makanan, ubat-ubatan dan
lain-lain keperluan asas yang amat diperlukan oleh penduduk Gaza yang terkepung dan dikenakan
sekatan oleh regim kebinatangan zionis (Laknat
Allah atas mereka semuanya). Usaha-usaha ini
yang dijelmakan oleh VP (Viva Palestina), IHH
(Turki), yang turut disertai oleh VPM, Aqsa Syarif,
Haluan Palestin di Malaysia baik melalui Flotila
LL4G (Lifeline for Gaza) di atas kapal Mavi
Marmara, LandConvoy VP5 yang diterajui oleh
VPM dan Aqsa Syarif (Aqsa2Gaza).
PACE juga mengucapkan tahniah kepada
Muasassah al-Quds Malaysia yang rasmi
penubuhannya pada 12 Disember 2010, sebagai
cawangan kepada Muasassah al-Quds pusat yang
diterajui oleh as-Syeikh Prof Dr Yusuf Al-
Qardhawi. Penubuhan Muassasah al-Quds yang
berjaya menggabungkan parti-parti politik baik
parti politik pemerintah mahupun parti-parti bukan
pemerintah dan juga pelbagai NGO seperti
IKRAM, Aqsa Syarif, Syura, Haluan Palestin,
PGPF, Aman Malaysia dan banyak lagi pertubuhan
yang bakal bersama adalah petanda jelas bahawa
rakyat Malaysia akan menyertai warga dunia dalam
satu keluarga antarabangsa yang bersiap sedia
untuk membebaskan bumi palestin dan cengkaman
zionis israel.
Prof Madya Dr Hafidzi Mohd Noor
Pengarah
PACE (Palestine Centre
of Excellence)
Ahli Lembaga Pemegang Amanah Aqsa
Syarif
14 Disember 2010
atas ulangtahun kelahirannya pada 14 Disember.
HAMAS muncul secara rasmi di persada tanah
air Palestin pada tarikh tersebut pada tahun
1987 sempena tercetusnya Intifadhah pertama
yang bermula pada 9 Disember tahun tersebut.
Intifadah telah mengambalikan perjuangan
Palestin di atas landasannya yang sahih iaitu
jihad tanpa kompromi untuk membebaskan
seluruh bumi Palestin dari cengkaman dan
pendudukan haram Zionis israel semenjak
tahun 1948.
Perdana Menteri Ismail Haniyeh di dalam ucapan
sambutan ulang tahun penubuhan HAMAS
menegaskan bahawa mereka sekali-kali tidak akan
mengiktiraf bahkan tidak mengakui kewujudan
Israel sebagai entiti haram di atas bumi palestin.
Pendudukan haram israel tidak akan berlanjutan di
masa hadapan dan seluruh bumi palestin dari laut
(Mediterranean) ke sungai (Jordan) akan
dibebaskan. "from the sea to the river; from 'Rosh
haNikra to Rafah'. Sehubungan dengan itu beliau
memuji jihad bersenjata yang diterajui oleh sayap
ketenteraan HAMAS iaitu Brigade al-Qassam yang
sehingga kini telah berjaya membunuh 1,349
tentera zionis. Beliau juga memberi pujian kepada
usaha penentangan di Iraq dengan menegaskan
bahawa jalan perjuangan bagi umat Islam dalam
menghadapi musuh-musuhnya hanyalah dengan
jihad fi sabilillah. Sanjungan juga dikalungkan
kepada Syeikh Raed Salah, pemimpin gerakan
Islam palestin 1948, yang mengambil
tanggungjawab jihad mempertahankan Masjid al-
Aqsa dan al-Haram As-Syarif al-Quds, yang
dibebaskan dari penjara Israel. Beliau juga
merakamkan ucapan penghargaan kepada rakyat
Palestin yang hidup di wilayah palestin 1948 yang
disifatkan hidup di dalam 'perut raksasa'
(Levathian- biblical sea monster)
Dalam semangat yang sama beliau menyeru kepada
Mahmud Abbas dan kelompok Fatah supaya tidak
lagi bersekongkol dengan regim Zionis Israel
dengan mengadakan kerjasama keselamatan dan
mengadakan rundingan damai yang ternyata sia-sia
dan merugikan perjuangan rakyat Palestin. Mereka
diajak supaya kembali kepada usaha sebenar yang
akan membebaskan bumi Palestin dan rakyatnya
iaitu jihad atau penentangan.
Ismail Haniyeh juga menegaskan bahawa hak
rakyat Palestin untuk pulang adalah hak asasi yang
tidak bolih dipertikaikan oleh sesiapa. ia adalah hak
mutlak rakyat Palestin yang terusir untuk kembali
ke tanah air dan kampung halaman mereka.
PACE dengan ini menyokong penuh seruan dan
saranan Perdana Menteri Ismail Haniyeh untuk
tidak mengiktiraf Israel, meneruskan jihad ke arah
pembebasan palestin dan hak rakyat Palestin untuk
kembali ke tanah air mereka di bumi palestin.
PACE dengan ini mengiktiraf bahawa setiap
inci bumi palestin yang terjajah semenjak tahun
1948 adalah bumi Palestin yang sah dan wajib
dikembalikan kepada rakyat Palestin.
PACE menolak penubuhan negara Palestin
berdasarkan sempadan tahun 1967 seperti yang
diistiharkan oleh Mahmud Abbas. bagi PACE,
pendirian kami adalah selaras dengan HAMAS
iaitu negara Palestin berdasarkan sempadan tahun
1967 boleh diterima sebagai status sementara
negara Palestin (berdasarkan resolusi 242 Majlis
Keselamatan PBB 1967) dengan mewujudkan
gencatan senjata bersama negara haram Israel untuk
satu tempoh yang disepakati.
PACE menyeru semua pihak terutama kelompok
Fatah yang menerajui PNA (Pihak Berkuasa
Palestin) supaya berhenti meletak sebarang harapan
kepada rundingan damai yang ternyata tidak
memberikan apa-apa faedah kepada perjuangan
pembebasan Palestin. PACE mengingatkan
'rundingan damain' hanyalah perangkap yang
dipasang oleh zionis dan sekutunya US untuk terus
meredam bumi Palestin dalam pendudukan dan
cengkaman yahudi zionis secara berterusan.
PACE menyeru umat islam seluruh dunia
supaya bersatu di atas kalimah Lailahaillah dan
melaungkan slogan 'al-jihad fi sabiluna' - jihad
adalah jalan kami demi mempertahankan tanah suci
umat Islam dan Masjid al-Aqsa.
PACE juga mengambil kesempatan ini untuk
menyatakan penghargaan yang tidak terhingga
kepada masyarakat sipil (madani) yang terdiri dari
kalangan NGO dan palbagai inisiatif lain yang
diterajui oleh warga dunia, samada di kalangan
muslim dan bukan Islam yang telah menyumbang
tenaga, kewangan bahkan meletakkan nyawa
mereka dalam keadaan terancam melalui misi-misi
penghantaran bantuan makanan, ubat-ubatan dan
lain-lain keperluan asas yang amat diperlukan oleh penduduk Gaza yang terkepung dan dikenakan
sekatan oleh regim kebinatangan zionis (Laknat
Allah atas mereka semuanya). Usaha-usaha ini
yang dijelmakan oleh VP (Viva Palestina), IHH
(Turki), yang turut disertai oleh VPM, Aqsa Syarif,
Haluan Palestin di Malaysia baik melalui Flotila
LL4G (Lifeline for Gaza) di atas kapal Mavi
Marmara, LandConvoy VP5 yang diterajui oleh
VPM dan Aqsa Syarif (Aqsa2Gaza).
PACE juga mengucapkan tahniah kepada
Muasassah al-Quds Malaysia yang rasmi
penubuhannya pada 12 Disember 2010, sebagai
cawangan kepada Muasassah al-Quds pusat yang
diterajui oleh as-Syeikh Prof Dr Yusuf Al-
Qardhawi. Penubuhan Muassasah al-Quds yang
berjaya menggabungkan parti-parti politik baik
parti politik pemerintah mahupun parti-parti bukan
pemerintah dan juga pelbagai NGO seperti
IKRAM, Aqsa Syarif, Syura, Haluan Palestin,
PGPF, Aman Malaysia dan banyak lagi pertubuhan
yang bakal bersama adalah petanda jelas bahawa
rakyat Malaysia akan menyertai warga dunia dalam
satu keluarga antarabangsa yang bersiap sedia
untuk membebaskan bumi palestin dan cengkaman
zionis israel.
Prof Madya Dr Hafidzi Mohd Noor
Pengarah
PACE (Palestine Centre
of Excellence)
Ahli Lembaga Pemegang Amanah Aqsa
Syarif
14 Disember 2010
Monday, November 29, 2010
ANAK SINGA
Pemuda-pemuda Islam generasi ini,
Ibarat anak singa……
Anak singa yang dididik supaya berlembut dan tunduk kepada syahwat….
Anak singa yang diajar mengikut hawa nafsu serakah……
Anak singa yang karam dalam kerseronokan….
Anak singa yang tenggelam dalam hiburan dan kemewahan hidup….
Anak singa yang menjadi mangsa system pendidikan jahiliyah dan taghut…
Anak singa ini,
Akhirnya menjadi kijang pengecut,
Yang tidak lagi mampu menerkam….
Kijang-kijang ini tidak lagi mahu memikul apa-apa tanggungjawab,
Dan sentiasa cuba melarikan diri seboleh-bolehnya…!
Mereka diperhambakan dan dipenjarakan,
Lalu mereka bergembira.
Namun,
Di celah-celah kijang pengecut….
Masih ada anak singa yang diasuh menjadi singa sejati…
Anak singa ini didik menjadi singa-singa Islam,
Anak singa ini diajar supaya mengikut jejak langkah singa-singa Islam,
Dari kalangan para ulama’, ahli zuhud dan para pejuang Islam abad pertama…
Anak singa ini yang dahulunya tertidur,
Kini sudah terjaga dari tidurnya…
Yang sedia menerkam segenap penjuru jahiliyah dan taghut…
Yang bersedia untuk mencalar dan mencakar musuh – musuh Islam,
Yang bersedia untuk meroboh tiang tirani yang memenjara…
Lalu membebaskan diri daripada perhambaan kepada sang penakluk,
Menuju perhambaan kepada Rabbnya yang satu……
Kerana anak singa ini ….
Kini sudah tahu menggunakan kekuatan kuku dan taringnya yang tajam,
Untuk merobek segala kepalsuan jahiliyyah yang ditanam sekian lama….
Kerana anak singa ini…..
Kini sudah tahu menmggunakan pandangannya yang bersinar lagi tembus,
Untuk menyaksikan luka-luka umat yang amat memeritkan dalam dunia Islam kini….
Kerana anak singa ini….
Kini juga sudah tahu menggunakan otot-otot dan kakinya yang gagah,
Untuk maju memimpin gerombolan anak-anak singa Islam yang berani…
Anak-anak singa ini kan terus mara,
Demi mengejutkan anak-anak singa lain yang masih tidur,
Dan menukarkan kembali kkijang pengecut kepada anak –anak sing…
Anak-anak singa ini kan terus bersama,
Demi mempertahan dan menghidupkan kembali,
Kisah singa Islamyang kian terpadam berabad alam…
Dengan ngauman Allahu Akbar!!
Ibarat anak singa……
Anak singa yang dididik supaya berlembut dan tunduk kepada syahwat….
Anak singa yang diajar mengikut hawa nafsu serakah……
Anak singa yang karam dalam kerseronokan….
Anak singa yang tenggelam dalam hiburan dan kemewahan hidup….
Anak singa yang menjadi mangsa system pendidikan jahiliyah dan taghut…
Anak singa ini,
Akhirnya menjadi kijang pengecut,
Yang tidak lagi mampu menerkam….
Kijang-kijang ini tidak lagi mahu memikul apa-apa tanggungjawab,
Dan sentiasa cuba melarikan diri seboleh-bolehnya…!
Mereka diperhambakan dan dipenjarakan,
Lalu mereka bergembira.
Namun,
Di celah-celah kijang pengecut….
Masih ada anak singa yang diasuh menjadi singa sejati…
Anak singa ini didik menjadi singa-singa Islam,
Anak singa ini diajar supaya mengikut jejak langkah singa-singa Islam,
Dari kalangan para ulama’, ahli zuhud dan para pejuang Islam abad pertama…
Anak singa ini yang dahulunya tertidur,
Kini sudah terjaga dari tidurnya…
Yang sedia menerkam segenap penjuru jahiliyah dan taghut…
Yang bersedia untuk mencalar dan mencakar musuh – musuh Islam,
Yang bersedia untuk meroboh tiang tirani yang memenjara…
Lalu membebaskan diri daripada perhambaan kepada sang penakluk,
Menuju perhambaan kepada Rabbnya yang satu……
Kerana anak singa ini ….
Kini sudah tahu menggunakan kekuatan kuku dan taringnya yang tajam,
Untuk merobek segala kepalsuan jahiliyyah yang ditanam sekian lama….
Kerana anak singa ini…..
Kini sudah tahu menmggunakan pandangannya yang bersinar lagi tembus,
Untuk menyaksikan luka-luka umat yang amat memeritkan dalam dunia Islam kini….
Kerana anak singa ini….
Kini juga sudah tahu menggunakan otot-otot dan kakinya yang gagah,
Untuk maju memimpin gerombolan anak-anak singa Islam yang berani…
Anak-anak singa ini kan terus mara,
Demi mengejutkan anak-anak singa lain yang masih tidur,
Dan menukarkan kembali kkijang pengecut kepada anak –anak sing…
Anak-anak singa ini kan terus bersama,
Demi mempertahan dan menghidupkan kembali,
Kisah singa Islamyang kian terpadam berabad alam…
Dengan ngauman Allahu Akbar!!
Monday, November 22, 2010
Dakwah Yang Mengikat Hati
Assalamualaikum,
Rasulullah saw bersabda :
"Pada hari kiamat nanti Allah akan membangkitkan beberapa kaum; di wajah mereka terdapat cahaya; mereka berada di atas mimbar-mimbar yang diperbuat dari permata. Orang-orang ingin kepadanya, padahal mereka bukan para Nabi dan bukan pula syuhada’."
Abu Darda' berkata, "Seorang Arab Badui tiba-tiba berlutut dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka.'
Rasulullah saw bersabda :
'Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah, dari kabilah dan negara yang berbeza-beza, berkumpul untuk melakukan zikrullah.'" (HR Thabrani dengan sanad Hasan)
Seorang muslim yang mempunyai asas hati yang bersih ketika membaca hadits ini dengan kehalusan perasaan dan kesedaran hati nurani tentu merasa takjub dengan anugerah ilahiah itu.
Suatu anugerah yang hanya diberikan Allah kepada orang-orang tertentu; bukan para Nabi dan bukan pula para syuhada’, namun orang lain ingin sekali menjadi seperti mereka kerana kedudukannya di sisi Allah swt.
Sifat-sifat mulia yang dapat mengangkat darjat pemiliknya ini mampu menggerakkan perasaan seorang Badui, hingga ia bertanya kepada Rasulullah saw agar lebih mengenali mereka, tertarik lalu mencintai mereka. Juga agar ia dapat membantu mereka dalam menegakkan kebenaran.
Rasulullah saw menjelaskan, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah, dari kabilah dan negara yang berbeza-beza, berkumpul untuk melakukan zikrullah."
Rasulullah saw telah memudahkan jalan untuk mereka agar :
1. Hati dapat bertemu dengan hati.
2. Ruh saling berpelukan.
3. Nurani terpaut dengan nurani.
4. Perasaan pun menjadi terikat.
Inilah cara dakwah yang bijak yang akan menjadikan hati orang-orang yang beriman berdebar-debar kerana rindu dan ingin bertemu dengan saudara-saudara mereka tercinta.
Alangkah agungnya perkataan orang Badui itu, "Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka."
Setiap kali Rasulullah saw menjelaskan sifat-sifat mereka yang luhur dan akhlaknya yang tinggi, setiap kali pula kerinduan itu bertambah, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits :
"Ruh adalah satu pasukan yang mantap: yang saling mengenal akan saling terikat, yang saling mengingkari akan bercerai-berai."
Pendakwah yang dibimbing dengan pertolongan Allah sentiasa mendukung berbagai kebaikan, keutamaan dan akhlak mulia samada yang wujud pada saudaranya sendiri ataupun pada yang lain, sehingga ia sendiri menjadi penganjur dan penyeru kepadanya.
Dengan itulah ia menjadi perantara yang menghantarkannya ke hati mereka.
Ada sebuah syair yang menuturkan:
“Saya mencintainya sebelum melihat
Kerana indahnya sifat yang disebut
Seperti syurga yang dicinta
Kerana keindahannya,
meskipun belum diungkap oleh pancaindera”
DAKWAH ADALAH SEBUAH STESEN PERJALANAN
Sikap tergesa-gesa dan keinginan mewujudkan harapan serta cita-cita dengan secepatnya adalah tabiat asas manusia (tentunya tidak dalam segala perkara).
"Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa," (QS Al-Anbiya : 37)
Ada beberapa perkara yang memerlukan penanganan secara perlahan.
Ibarat pohon, ia perlu tumbuh dan berkembang hingga kukuh batangnya dan memberikan buahnya. Namun ada pula beberapa masalah yang memerlukan sikap dan penanganan secara cepat kerana kehadirannya mungkin hanya sekali itu sahaja dan tidak akan kembali lagi.
Menyampaikan dakwah kepada umat manusia adalah misi yang amat berharga dan kita semestinya perlu mengutarakannya dalam bentuk yang terhormat dan cara yang bijak.
Dakwah di tengah masyarakat ini kadang-kadang belum dikenali oleh ramai anggota masyarakat. Ini lantaran ketidaksedaran mereka tentang hakikat Islam dan ketinggian nilai ajarannya di samping juga kerana kabus yang menyelimuti hati generasi mudanya lantaran berbagai fahaman yang menyesatkan.
Oleh kerana itulah, seorang pendakwah memerlukan kesabaran sekaligus kecerdikan.
Dakwah tidak seperti air yang boleh diminum sekali teguk. Namun ia merupakan terapi yang mesti dipersembahkan dengan :
1. Ilmu.
2. Seni.
3. Waktu.
Sebagaimana perkataan para ahli hikmah :
"Waktu adalah sebahagian dari rawatan dan penyelesaian".
Selain itu, waktu juga merupakan bahagian dari tahapan dalam:
1. Penanaman nilai.
2. Pembangunan tiang-tiang dakwah hingga tegak akarnya.
3. Pengukuhan dasar-dasar kefahaman.
Bila kefahaman terhadap nilai disusuli dengan :
1. Penguasaan ke atas realiti.
2. Gerakan secara langsung.
3. Berbagai ilustrasi dan peristiwa yang berlaku (seperti kata ahli hikmah : ‘At-tafsir bit tamsil’ (interpretasi dengan ilustrasi).
Maka, dakwah akan :
1. Mempunyai pengaruh yang mendalam.
2. Lebih mudah diyakini.
3. Lebih produktif dalam proses ‘tarbiyah’ dan ‘takwiniyah’.
Oleh kerana itulah, tergesa-gesa dalam memahamkan seseorang akan hakikat dakwah tanpa disertai dengan kaidah-kaidah alamiah (yakni bertahap dan perlahan-perlahan) akan mencemari produk pemikiran dan praktik pembinaan.
Oleh yang demikian, ketika seseorang ingin sekali merekrut orang baru agar bergabung di medan dakwah, hendaklah berhenti sejenak sebelum terjun ke medan usaha untuk merancang pola dan wasilah yang tepat dan bermanfaat yang dapat membuahkan hasil sehingga dapat menghantarkan kepada tujuan.
Sifat tergesa-gesa seringkali dapat menutup pintu hati dan menyumbat jendela perasaan, umpama angin kencang yang akan menutup pintu bilik dengan keras dan cepat.
Namun, gerakan yang perlahan-perlahan, bijak dan panjang nafas dapat membantu untuk membangunkan ikatan-ikatan yang saling menguatkan dalam rangka menuju sasaran yang diharapkan.
Tahap pertama adalah perkenalan dan ikatan perasaan sehingga terbina kepercayaan yang merupakan senjata seorang pendakwah untuk memperolehi ‘ketsiqahan’ dan ‘kesetiaan’.
Hari-hari pun berlalu bersama berbagai peristiwa yang dialami, bukan sesuatu yang dibuat-buat.
1. Sesekali ia menghilang beberapa ketika, jika demikian kita tentu perlu menanyakan tentang dirinya.
2. Di saat yang lain ia berjaya dalam menempuh ujian pelajarannya, kita perlu memberinya ucapan selamat.
3. Suatu waktu ia sakit, kita mesti menjenguknya dengan memberi doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan jangan terlalu panjang. Bersamaan dengan itu juga, berilah sekadar hadiah kerana Rasulullah saw bersabda : "Saling memberi hadiahlah agar kamu saling mencintai."
4. Apabila suatu ketika ia berziarah ke rumah kita, sambutlah kedatangannya.
5. Apabila berlaku suatu masalah dalam keluarganya, jadilah pendampingnya.
6. Apabila ia pergi haji atau umrah, kitapun perlu menghantar dan menjemputnya.
Demikianlah, kehidupan penuh dengan berbagai peristiwa dan itu merupakan kesempatan di mana kita perlu mengikutinya dengan cermat dan penuh perhatian sehingga tidak luput sedikitpun akan kesan-kesan dakwah di dalam kehidupan.
Inilah "stesen-stesen perjalanan" kehidupan yang tidak seorang pun patut luput darinya, samada di kala senang ataupun susah dan ianya adalah stesen-stesen alamiah yang bukan dibuat-buat kerana peristiwa yang dibuat-buat tidak akan pernah menjadi sesuatu yang benar dan tidak pula dapat mewujudkan impian.
Biarlah berbagai peristiwa itu berlaku dan ia hadir sebagai sebahagian dari senario takdir Allah swt. Maka oleh kerana itulah kita hendaknya bersegera untuk menunaikan kewajiban yang disyariatkan untuk memperteguh ikatan tanpa berlebihan dan tanpa dibuat-buat.
Pendakwah yang mampu menempuh langkah yang bijaksana ini, medan aktivitinya menjadi luas terbentang dan tidak terbatas kepada orang perseorangan sehingga tidak menyukarkan atau mengganggunya.
Sebaliknya, misi risalahnya terbuka untuk setiap individu di mana ia berinteraksi dengan persoalan mereka sehingga tatkala buahnya telah matang, ia bersedia untuk memetik hasilnya.
Meskipun berbagai langkah bertahap dan berhati-hati telah dijalankan dalam suatu dakwah fardiyah, kadang-kadang secara mengejut berlaku juga perkara-perkara di luar perhitungan dan tidak terduga. Maka di saat itulah hatinya perlu menggantungkan harapan dan penantian sepenuhnya kepada Allah swt :
"Mudah-mudahan Allah mewujudkan kasih sayang antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Mumtahanah : 7)
CINTA KERANA ALLAH ADALAH PINTU MENUJU HATI
Cinta kerana Allah adalah pembuka hati namun, kadang-kadang muncul beberapa perilaku yang menghalang cinta tersebut.
Menyatakan atau melahirkan perasaan cinta tanpa pertimbangan, tanpa penahapan, tanpa kesesuaian dan keserasian atau tanpa memperhatikan saat atau kesempatan terbaik boleh menyebabkan kontraproduktif.
Cinta kerana Allah dan persaudaraan keranaNya, bukanlah :
1. Wasilah untuk menikmati pelampiasan perasaan.
2. Membuang-buang waktu dengan berbual-bual kosong.
3. Kegiatan lain yang mengasyikkan namun tiada faedah.
4. Sekadar untuk meringankan bebanan, amanah dan tanggungjawab sesama muslim.
Namun persaudaraan kerana Allah adalah :
1. Curahan perasaan.
2. Berjuang untuk membantu saudaranya demi peningkatan potensi diri secara bersama-sama.
3. Usaha tarbiyah dan takwiniyah melalui "penyemaian biji benih" dan "pencabutan rumput atau lalang".
4. Dorongan semangat dan hasrat yang murni.
5. Penyebaran dakwah melalui persaudaraan yang tulus, ibadah yang khusyu’ serta penerusan dalam menyampaikan dakwah dengan cara yang baik.
Tidak ada darjat cinta kerana Allah yang lebih agung daripada cinta yang dapat :
1. Memunculkan keagungan dakwah.
2. Membangunkan kerangkanya.
3. Menegakkan daulah Islam di dunia.
Kaedah dakwah seperti ini mungkin tidak disukai oleh pendakwah-pendakwah yang ingin cepat memetik buah dari dakwah mereka.
Padahal kalau mereka benar-benar mahu memperhatikan, maka akan dijumpai bahwa semua gerakan kehidupan ini mesti dijalani dengan sabar dan bijaksana, samada ianya yang berkaitan dengan perniagaan atau belajar mengajar.
Jika demikian, maka mengapa kita melupakan ‘sunnatullah’ itu tatkala mengembangkan tugas dakwah?
Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya agama ini kukuh, maka bimbinglah orang lain ke dalamnya dengan lembut. Sesungguhnya kuda yang terus menerus dipukul, ia tidak akan sampai pada tujuan dan ia sendiri akan mati."
Peniaga yang berjaya adalah peniaga yang dapat menghasilkan satu ‘Ringgit’ dalam setiap harinya manakala seorang pendakwah yang berjaya adalah pendakwah yang dapat menarik ‘seorang’ setiap harinya.
Seandainya yang mahu mengembangkan risalah dakwah ini berjumlah ribuan orang lalu mereka berjuang dengan gigih tanpa rasa putus asa, maka kita boleh bayangkan betapa ramai orang yang akan merasakan manisnya dakwah ini dan semakin ramai kaum muslimin yang benar-benar memahami ajaran agama.
Allah swt berfirman:
"Wahai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan ‘kekuatan’ (sungguh-sungguh). Dan Kami
berikan kepadanya hikmah sejak ia masib kanak-kanak." (QS Maryam : 12)
Kekuatan yang dimaksudkan bukanlah kekuatan material atau fizikal semata-mata tetapi lebih dari itu, iaitu :
1. Kekuatan aqidah.
2. Kemantapan iman.
3. Keteguhan kehendak.
dalam mencapai sebuah tujuan.
Kekuatan inilah yang dapat :
1. Mengusir keraguan.
2. Memantapkan langkah.
Ketika kita mengajak untuk menerapkan kaedah dakwah ini, bukanlah bererti kita akan dapat menghimpun ramai orang pada cara berfikir yang sama sepertimana cara kita berfikir kerana perbezaan pendapat dalam masalah ‘khilafiyah’ dan ‘furu'iyah’ diperbolehkan oleh agama.
Yang kita kehendaki adalah bersatunya tujuan.
Allah swt berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka damaikanlah ia antara saudaramu." (QS Al-Hujurat : 10)
Berdakwah adalah kewajiban setiap muslimin dan muslimah.
Allah swt berfirman :
"Serulah manusia) kejalan Rabbmu dengan hikmah dan mau'izhah hasanah dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS An-Nahl : 125)
Kita yakin bahwa masih ramai orang yang belum mengenali dakwah ini dan kita juga mengetahui bahwa ajaran-ajaran sesat telah tersebar di mana-mana, maka orang-orang itu akan mengikuti yang lebih dahulu datang kepada mereka.
Sungguh benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah saw :
"Ukasyah telah mendahuluimu."
Kita pun tidak lupa bahwa tujuan kita adalah menyelamatkan para pemuda muslim dari kesesatan yang tersebar di negara-negara Islam. Mereka sesatkan pemuda-pemuda muslim dengan segala macam kaedah yang menipu samada dengan arak, harta dan wanita.
Menyelamatkan mereka adalah wajib, seperti wajibnya solat lima waktu.
Allah swt berfirman :
"Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?" (QS Al Mulk : 22)
Sekelompok umat tidak akan tumbuh dari peribadi-peribadi yang rosak dan sebuah pemerintahan tidak akan tegak kecuali diperkuatkan oleh orang-orang yang beriman.
Meskipun di muka bumi ini ramai orang yang menyebarkan kesesatan dan kerosakan tetapi kaedah dakwah ini akan mampu :
1. Mendiamkan teriakan mereka.
2. Menghancurkan angan-angan mereka.
Kaedah ini tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbuat sewenang-wenangnya dan menuduh para pendakwah muslim sebagai penyebar fitnah dan kerosakan.
Allah swt berfirman :
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah : 105)
Ya Allah, kurniakanlah kekuatan dari dalam jiwa kami yang mampu mempertautkan hati-hati yang beriman lalu terpaut dan terikat dalam sebuah persaudaraan yang tulus. Sesungguhnya dakwah ini memerlukan jiwa-jiwa yang besar yang tetap teguh memelihara aqidah, keimanan dan kehendak yang benar sehingga ia menghilangkan segala keraguan serta menetapkan langkah-langkah menuju penegakan syariatMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
sumber: WAS, IKRAM SELANGOR
Rasulullah saw bersabda :
"Pada hari kiamat nanti Allah akan membangkitkan beberapa kaum; di wajah mereka terdapat cahaya; mereka berada di atas mimbar-mimbar yang diperbuat dari permata. Orang-orang ingin kepadanya, padahal mereka bukan para Nabi dan bukan pula syuhada’."
Abu Darda' berkata, "Seorang Arab Badui tiba-tiba berlutut dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka.'
Rasulullah saw bersabda :
'Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah, dari kabilah dan negara yang berbeza-beza, berkumpul untuk melakukan zikrullah.'" (HR Thabrani dengan sanad Hasan)
Seorang muslim yang mempunyai asas hati yang bersih ketika membaca hadits ini dengan kehalusan perasaan dan kesedaran hati nurani tentu merasa takjub dengan anugerah ilahiah itu.
Suatu anugerah yang hanya diberikan Allah kepada orang-orang tertentu; bukan para Nabi dan bukan pula para syuhada’, namun orang lain ingin sekali menjadi seperti mereka kerana kedudukannya di sisi Allah swt.
Sifat-sifat mulia yang dapat mengangkat darjat pemiliknya ini mampu menggerakkan perasaan seorang Badui, hingga ia bertanya kepada Rasulullah saw agar lebih mengenali mereka, tertarik lalu mencintai mereka. Juga agar ia dapat membantu mereka dalam menegakkan kebenaran.
Rasulullah saw menjelaskan, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah, dari kabilah dan negara yang berbeza-beza, berkumpul untuk melakukan zikrullah."
Rasulullah saw telah memudahkan jalan untuk mereka agar :
1. Hati dapat bertemu dengan hati.
2. Ruh saling berpelukan.
3. Nurani terpaut dengan nurani.
4. Perasaan pun menjadi terikat.
Inilah cara dakwah yang bijak yang akan menjadikan hati orang-orang yang beriman berdebar-debar kerana rindu dan ingin bertemu dengan saudara-saudara mereka tercinta.
Alangkah agungnya perkataan orang Badui itu, "Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka."
Setiap kali Rasulullah saw menjelaskan sifat-sifat mereka yang luhur dan akhlaknya yang tinggi, setiap kali pula kerinduan itu bertambah, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits :
"Ruh adalah satu pasukan yang mantap: yang saling mengenal akan saling terikat, yang saling mengingkari akan bercerai-berai."
Pendakwah yang dibimbing dengan pertolongan Allah sentiasa mendukung berbagai kebaikan, keutamaan dan akhlak mulia samada yang wujud pada saudaranya sendiri ataupun pada yang lain, sehingga ia sendiri menjadi penganjur dan penyeru kepadanya.
Dengan itulah ia menjadi perantara yang menghantarkannya ke hati mereka.
Ada sebuah syair yang menuturkan:
“Saya mencintainya sebelum melihat
Kerana indahnya sifat yang disebut
Seperti syurga yang dicinta
Kerana keindahannya,
meskipun belum diungkap oleh pancaindera”
DAKWAH ADALAH SEBUAH STESEN PERJALANAN
Sikap tergesa-gesa dan keinginan mewujudkan harapan serta cita-cita dengan secepatnya adalah tabiat asas manusia (tentunya tidak dalam segala perkara).
"Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa," (QS Al-Anbiya : 37)
Ada beberapa perkara yang memerlukan penanganan secara perlahan.
Ibarat pohon, ia perlu tumbuh dan berkembang hingga kukuh batangnya dan memberikan buahnya. Namun ada pula beberapa masalah yang memerlukan sikap dan penanganan secara cepat kerana kehadirannya mungkin hanya sekali itu sahaja dan tidak akan kembali lagi.
Menyampaikan dakwah kepada umat manusia adalah misi yang amat berharga dan kita semestinya perlu mengutarakannya dalam bentuk yang terhormat dan cara yang bijak.
Dakwah di tengah masyarakat ini kadang-kadang belum dikenali oleh ramai anggota masyarakat. Ini lantaran ketidaksedaran mereka tentang hakikat Islam dan ketinggian nilai ajarannya di samping juga kerana kabus yang menyelimuti hati generasi mudanya lantaran berbagai fahaman yang menyesatkan.
Oleh kerana itulah, seorang pendakwah memerlukan kesabaran sekaligus kecerdikan.
Dakwah tidak seperti air yang boleh diminum sekali teguk. Namun ia merupakan terapi yang mesti dipersembahkan dengan :
1. Ilmu.
2. Seni.
3. Waktu.
Sebagaimana perkataan para ahli hikmah :
"Waktu adalah sebahagian dari rawatan dan penyelesaian".
Selain itu, waktu juga merupakan bahagian dari tahapan dalam:
1. Penanaman nilai.
2. Pembangunan tiang-tiang dakwah hingga tegak akarnya.
3. Pengukuhan dasar-dasar kefahaman.
Bila kefahaman terhadap nilai disusuli dengan :
1. Penguasaan ke atas realiti.
2. Gerakan secara langsung.
3. Berbagai ilustrasi dan peristiwa yang berlaku (seperti kata ahli hikmah : ‘At-tafsir bit tamsil’ (interpretasi dengan ilustrasi).
Maka, dakwah akan :
1. Mempunyai pengaruh yang mendalam.
2. Lebih mudah diyakini.
3. Lebih produktif dalam proses ‘tarbiyah’ dan ‘takwiniyah’.
Oleh kerana itulah, tergesa-gesa dalam memahamkan seseorang akan hakikat dakwah tanpa disertai dengan kaidah-kaidah alamiah (yakni bertahap dan perlahan-perlahan) akan mencemari produk pemikiran dan praktik pembinaan.
Oleh yang demikian, ketika seseorang ingin sekali merekrut orang baru agar bergabung di medan dakwah, hendaklah berhenti sejenak sebelum terjun ke medan usaha untuk merancang pola dan wasilah yang tepat dan bermanfaat yang dapat membuahkan hasil sehingga dapat menghantarkan kepada tujuan.
Sifat tergesa-gesa seringkali dapat menutup pintu hati dan menyumbat jendela perasaan, umpama angin kencang yang akan menutup pintu bilik dengan keras dan cepat.
Namun, gerakan yang perlahan-perlahan, bijak dan panjang nafas dapat membantu untuk membangunkan ikatan-ikatan yang saling menguatkan dalam rangka menuju sasaran yang diharapkan.
Tahap pertama adalah perkenalan dan ikatan perasaan sehingga terbina kepercayaan yang merupakan senjata seorang pendakwah untuk memperolehi ‘ketsiqahan’ dan ‘kesetiaan’.
Hari-hari pun berlalu bersama berbagai peristiwa yang dialami, bukan sesuatu yang dibuat-buat.
1. Sesekali ia menghilang beberapa ketika, jika demikian kita tentu perlu menanyakan tentang dirinya.
2. Di saat yang lain ia berjaya dalam menempuh ujian pelajarannya, kita perlu memberinya ucapan selamat.
3. Suatu waktu ia sakit, kita mesti menjenguknya dengan memberi doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan jangan terlalu panjang. Bersamaan dengan itu juga, berilah sekadar hadiah kerana Rasulullah saw bersabda : "Saling memberi hadiahlah agar kamu saling mencintai."
4. Apabila suatu ketika ia berziarah ke rumah kita, sambutlah kedatangannya.
5. Apabila berlaku suatu masalah dalam keluarganya, jadilah pendampingnya.
6. Apabila ia pergi haji atau umrah, kitapun perlu menghantar dan menjemputnya.
Demikianlah, kehidupan penuh dengan berbagai peristiwa dan itu merupakan kesempatan di mana kita perlu mengikutinya dengan cermat dan penuh perhatian sehingga tidak luput sedikitpun akan kesan-kesan dakwah di dalam kehidupan.
Inilah "stesen-stesen perjalanan" kehidupan yang tidak seorang pun patut luput darinya, samada di kala senang ataupun susah dan ianya adalah stesen-stesen alamiah yang bukan dibuat-buat kerana peristiwa yang dibuat-buat tidak akan pernah menjadi sesuatu yang benar dan tidak pula dapat mewujudkan impian.
Biarlah berbagai peristiwa itu berlaku dan ia hadir sebagai sebahagian dari senario takdir Allah swt. Maka oleh kerana itulah kita hendaknya bersegera untuk menunaikan kewajiban yang disyariatkan untuk memperteguh ikatan tanpa berlebihan dan tanpa dibuat-buat.
Pendakwah yang mampu menempuh langkah yang bijaksana ini, medan aktivitinya menjadi luas terbentang dan tidak terbatas kepada orang perseorangan sehingga tidak menyukarkan atau mengganggunya.
Sebaliknya, misi risalahnya terbuka untuk setiap individu di mana ia berinteraksi dengan persoalan mereka sehingga tatkala buahnya telah matang, ia bersedia untuk memetik hasilnya.
Meskipun berbagai langkah bertahap dan berhati-hati telah dijalankan dalam suatu dakwah fardiyah, kadang-kadang secara mengejut berlaku juga perkara-perkara di luar perhitungan dan tidak terduga. Maka di saat itulah hatinya perlu menggantungkan harapan dan penantian sepenuhnya kepada Allah swt :
"Mudah-mudahan Allah mewujudkan kasih sayang antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Mumtahanah : 7)
CINTA KERANA ALLAH ADALAH PINTU MENUJU HATI
Cinta kerana Allah adalah pembuka hati namun, kadang-kadang muncul beberapa perilaku yang menghalang cinta tersebut.
Menyatakan atau melahirkan perasaan cinta tanpa pertimbangan, tanpa penahapan, tanpa kesesuaian dan keserasian atau tanpa memperhatikan saat atau kesempatan terbaik boleh menyebabkan kontraproduktif.
Cinta kerana Allah dan persaudaraan keranaNya, bukanlah :
1. Wasilah untuk menikmati pelampiasan perasaan.
2. Membuang-buang waktu dengan berbual-bual kosong.
3. Kegiatan lain yang mengasyikkan namun tiada faedah.
4. Sekadar untuk meringankan bebanan, amanah dan tanggungjawab sesama muslim.
Namun persaudaraan kerana Allah adalah :
1. Curahan perasaan.
2. Berjuang untuk membantu saudaranya demi peningkatan potensi diri secara bersama-sama.
3. Usaha tarbiyah dan takwiniyah melalui "penyemaian biji benih" dan "pencabutan rumput atau lalang".
4. Dorongan semangat dan hasrat yang murni.
5. Penyebaran dakwah melalui persaudaraan yang tulus, ibadah yang khusyu’ serta penerusan dalam menyampaikan dakwah dengan cara yang baik.
Tidak ada darjat cinta kerana Allah yang lebih agung daripada cinta yang dapat :
1. Memunculkan keagungan dakwah.
2. Membangunkan kerangkanya.
3. Menegakkan daulah Islam di dunia.
Kaedah dakwah seperti ini mungkin tidak disukai oleh pendakwah-pendakwah yang ingin cepat memetik buah dari dakwah mereka.
Padahal kalau mereka benar-benar mahu memperhatikan, maka akan dijumpai bahwa semua gerakan kehidupan ini mesti dijalani dengan sabar dan bijaksana, samada ianya yang berkaitan dengan perniagaan atau belajar mengajar.
Jika demikian, maka mengapa kita melupakan ‘sunnatullah’ itu tatkala mengembangkan tugas dakwah?
Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya agama ini kukuh, maka bimbinglah orang lain ke dalamnya dengan lembut. Sesungguhnya kuda yang terus menerus dipukul, ia tidak akan sampai pada tujuan dan ia sendiri akan mati."
Peniaga yang berjaya adalah peniaga yang dapat menghasilkan satu ‘Ringgit’ dalam setiap harinya manakala seorang pendakwah yang berjaya adalah pendakwah yang dapat menarik ‘seorang’ setiap harinya.
Seandainya yang mahu mengembangkan risalah dakwah ini berjumlah ribuan orang lalu mereka berjuang dengan gigih tanpa rasa putus asa, maka kita boleh bayangkan betapa ramai orang yang akan merasakan manisnya dakwah ini dan semakin ramai kaum muslimin yang benar-benar memahami ajaran agama.
Allah swt berfirman:
"Wahai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan ‘kekuatan’ (sungguh-sungguh). Dan Kami
berikan kepadanya hikmah sejak ia masib kanak-kanak." (QS Maryam : 12)
Kekuatan yang dimaksudkan bukanlah kekuatan material atau fizikal semata-mata tetapi lebih dari itu, iaitu :
1. Kekuatan aqidah.
2. Kemantapan iman.
3. Keteguhan kehendak.
dalam mencapai sebuah tujuan.
Kekuatan inilah yang dapat :
1. Mengusir keraguan.
2. Memantapkan langkah.
Ketika kita mengajak untuk menerapkan kaedah dakwah ini, bukanlah bererti kita akan dapat menghimpun ramai orang pada cara berfikir yang sama sepertimana cara kita berfikir kerana perbezaan pendapat dalam masalah ‘khilafiyah’ dan ‘furu'iyah’ diperbolehkan oleh agama.
Yang kita kehendaki adalah bersatunya tujuan.
Allah swt berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka damaikanlah ia antara saudaramu." (QS Al-Hujurat : 10)
Berdakwah adalah kewajiban setiap muslimin dan muslimah.
Allah swt berfirman :
"Serulah manusia) kejalan Rabbmu dengan hikmah dan mau'izhah hasanah dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS An-Nahl : 125)
Kita yakin bahwa masih ramai orang yang belum mengenali dakwah ini dan kita juga mengetahui bahwa ajaran-ajaran sesat telah tersebar di mana-mana, maka orang-orang itu akan mengikuti yang lebih dahulu datang kepada mereka.
Sungguh benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah saw :
"Ukasyah telah mendahuluimu."
Kita pun tidak lupa bahwa tujuan kita adalah menyelamatkan para pemuda muslim dari kesesatan yang tersebar di negara-negara Islam. Mereka sesatkan pemuda-pemuda muslim dengan segala macam kaedah yang menipu samada dengan arak, harta dan wanita.
Menyelamatkan mereka adalah wajib, seperti wajibnya solat lima waktu.
Allah swt berfirman :
"Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?" (QS Al Mulk : 22)
Sekelompok umat tidak akan tumbuh dari peribadi-peribadi yang rosak dan sebuah pemerintahan tidak akan tegak kecuali diperkuatkan oleh orang-orang yang beriman.
Meskipun di muka bumi ini ramai orang yang menyebarkan kesesatan dan kerosakan tetapi kaedah dakwah ini akan mampu :
1. Mendiamkan teriakan mereka.
2. Menghancurkan angan-angan mereka.
Kaedah ini tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbuat sewenang-wenangnya dan menuduh para pendakwah muslim sebagai penyebar fitnah dan kerosakan.
Allah swt berfirman :
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah : 105)
Ya Allah, kurniakanlah kekuatan dari dalam jiwa kami yang mampu mempertautkan hati-hati yang beriman lalu terpaut dan terikat dalam sebuah persaudaraan yang tulus. Sesungguhnya dakwah ini memerlukan jiwa-jiwa yang besar yang tetap teguh memelihara aqidah, keimanan dan kehendak yang benar sehingga ia menghilangkan segala keraguan serta menetapkan langkah-langkah menuju penegakan syariatMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
sumber: WAS, IKRAM SELANGOR
Sunday, November 14, 2010
PENDAKWAH AGEN PERUBAH!
Satu perkara yang sepatutnya kita maklumi bahwa ruang gerakan dakwah dari masa ke semasa semakin lebar membentang di hadapan kita.Ibarat sebuah bendera di mana kibarannya semakin kencang di mana semakin luas perkembangan dakwah, maka semakin kuat pula fitnah dan halangan.
Kita boleh menetapkan satu dari dua peranan dalam diri kita iaitu :
1. Menjadi penganalisa situasi yang suka berkomentar.
2. Menjadi pelaku yang produktif memberikan sumbangan.
Pertanyaan yang paling tepat bagi aktivis dakwah terhadap keadaan yang dihadapi pada ketika ini bukanlah :
“Siapakah yang telah melakukan prestasi yang tinggi sehingga gerakan dakwah berkembang hari ini?”
Tetapi sepatutnya :
“Siapakah yang bertanggung jawab ke atas perkembangan dakwah ketika ini dan di masa hadapan?”.
Dua pertanyaan tersebut menggambarkan persepsi kita dalam memandang diri sendiri.
Ketika gerakan dakwah ini kita pandang sebagai keperluan, maka sepesat manapun perkembangan yang dicapai tidak akan membuatkan kita menuntut ‘penghargaan’ kerana apa yang mesti kita fokuskan adalah bagaimana kita beramal bagi menjawab segala tuntutan di atas perkembangan tersebut.
Mari kita letakkan diri kita supaya berada pada persepsi seperti apakah diri kita?
Inilah saatnya kita diuji dalam memberi kefahaman terhadap ‘amal jamai’e’.
Kenyataan menunjukkan bahwa agenda gerakan dakwah dari masa ke semasa berkembang dengan begitu pantas namun faktor manusia seringkali menjadi jalan masuk kepada syaitan untuk melemahkan kita terutama ketika kita melihat aktivis dakwah berubah gaya dan penampilan kerana amanah barunya dan kemudiannya mereka mula :
a. Membangun kemasyhuran diri.
b. Menghitung prestasi yang telah dicapai.
Bagi siapa yang masih terjebak dalam kungkungan fitnah ini,
“Berhentilah dari kungkungan itu, inilah saatnya membuktikan semua komitmen dan kefahaman. Ingatlah, semakin tinggi kedudukan, semakin kencang angin menerpa. Sedarlah kita bahwa dalam perkembangan dakwah ketika ini, semua peringkat mengalami tekanan ‘angin’ yang sama kualitinya, dalam bentuknya masing-masing”.
BERATNYA AMANAH KEPIMPINAN
Kita perlu menyegarkan kefahaman kita tentang tanggungjawab amal. Tidak ada amanah yang kita rasa enak atau tidak enak.Amanah yang datang adalah untuk kita tunaikan. Posisi apapun kita dalam gerakan dakwah ini, di setiap bahagian ruangannya terdapat fitnah dan ujiannya masing-masing.Kita tentu masih ingat akan satu kenyataan yang dibuat oleh Khalifah Islam yang pertama iaitu Abu Bakar ra, ketika upacara perlantikannya :
“Ketahuilah, aku bukanlah orang yang terbaik di antara kamu, akan tetapi aku hanyalah seorang laki-laki seperti kamu, namun Allah menjadikan aku sebagai orang yang paling berat bebanannya di antara kamu.”
Perasaan ini adalah perasaan yang hanya dimiliki oleh ‘jiwa-jiwa yang bersatu’.
Ketika keistimewaan-keistimewaan amanah yang ketara itu sudah tidak ada lagi, lalu digantikan oleh sifat tawadhu’ dan persaudaraan (ukhuwah), maka :
“Tidak ada yang tersisa dari erti kepimpinan kecuali tinggal bebanannya yang berat.”
Lalu apa bezanya jenis amanah tersebut di hadapan Allah dengan apa yang ketika ini menjadi tanggungjawab kita?Ini adalah gambaran yang seharusnya membuatkan kita banyak merenung dan tidak menambah senarai pertanggungjawaban kita di hadapan Allah swt kerana :
“Semakin tinggi tingkatan amanah yang kita pikul, ianya hanya akan meninggalkan beban yang juga semakin berat.”
Jika kita mampu memberi komitmen dengan lapang dada dan melihat saudara-saudara kita dengan perasaan cinta kerana beratnya bebanan tersebut, maka gerakan dakwah ini tidak akan dibatasi oleh apa-apa jenis penghalang.Tuntutan untuk mengambil peranan nyata dalam gerakan dakwah adalah sebuah kemestian.Putaran gerakan dakwah dengan segenap perkembangannya meninggalkan tanggungjawab yang tidak ringan.
Jika kita pernah mendengar suatu kenyataan :
“Berpindah dari medan kata-kata kepada medan amal”.
Maka sekaranglah ketikanya dan inilah masanya aqad perniagaan dengan Allah diikrarkan.Siapakah di antara kita yang akan menjawab seruan Allah?
“…..Mahukah engkau Aku tunjukkan kepada perniagaan yang akan menyelamatkan kamu dari azab yang pedih” (QS As-Shaf :10)
Siapakah di antara kita yang bersungguh-sungguh menggolongkan dirinya ke dalam jaminan Allah?
“Sesungguhnya Allah membeli diri dan harta sebahagian dari golongan orang-orang yang beriman dengan bayaran syurga…….” (QS At-Taubah : 111)
MASA UNTUK BERAMAL
Kita sudah lama membincangkan berbagai tema dan agenda dalam gerakan dakwah ini.
Kini :
1. Tiba saatnya kita mengamalkan semua kefahaman tersebut.
2. Setiap detik yang kita miliki adalah masa untuk menerapkan semua konsep gerakan yang telah lama kita letakkan dalam suatu sistem.
3. Di hadapan kita ada hamparan ruangan amal yang sangat luas.
Hamparan amal tersebut memerlukan :
a. Peranan kita semua.
b. Corakan wama yang menyejukkan pandangan.
c. Sentuhan rasa yang kental.
d. Semangat penghambaan yang membara kepada Allah swt.
Inilah ketikanya kita masuk ke dalam fasa seterusnya tanpa melupakan agenda fasa sebelumnya.Ini semua kita lakukan bukan semata-mata kita menjadi bahagian dari gerakan dakwah Islam ini, tapi sebagai rasa syukur kita kepada Allah swt kerana ternyata ia masih memberi kita kesempatan untuk berada dalam zaman yang penuh dengan berbagai kemudahan ini.Untuk itu, kita mesti menebus kesyukuran tersebut dengan meningkatkan kuantiti amal gerakan dakwah secara sempurna.
KEPENTINGAN AMANAH TARBIYAH
Persepsi yang salah terhadap amanah biasanya lahir dari peralihan orientasi hidup (ittijah) kepada material atau urusan-urusan duniawi.
Ini memberi kesan terhadap kelemahan keyakinan akan rezeki Allah swt dan akibatnya keterikatan terhadap agenda gerakan menjadi lemah kerana sebahagian aktivis disibukkan dengan urusan ‘ma’isyah’ (mata pencarian).
Pergerakan yang hebat menuntut penggunaan tenaga yang tidak sedikit. Aktivis dakwah terkesan berada di mana-mana, namun satu fenomena umum yang menyertainya adalah lemahnya ‘amaliah ubudiyah yaumiyah’ (amal-amal ibadah harian).
Ramai aktivis yang kemudiannya menyelesaikan amal ibadah hariannya pada tingkatan biasa-biasa sahaja.
Agenda-agenda peningkatan ‘ruhiyah’ yang disediakan sebagai ‘backup’ atau ‘charger’ mula menjadi tidak popular di mata para aktivis di samping tenaga yang ada memang sudah terserap habis.
Akhirnya semangat pencapaian ‘muwashafat’ (sasaran kualiti diri) seperti yang pernah bergema kuat sebelum ini mula mengalami penurunan.Lalu, apalagi yang membuatkan kita dapat bertahan menghadapi fitnah dan ‘mihnah’ ini jika ibadah kita menjadi perkara yang seharusnya diperbetulkan?
Satu lagi gambaran yang juga sebelumnya terpendam adalah cara pandang kita terhadap pembinaan diri.Dalam beberapa situasi, aktiviti yang menuntut waktu dan perhatian seringkali mengalahkan agenda-agenda pembinaan diri.
1. Ada yang minta izin untuk tidak menghadiri ‘liqa’’ mingguan kerana amanah di tempat tertentu.
2. Ada yang terlantar kerana murabbi dan pengelolanya sibuk dengan agendanya masing-masing.
Semua ini menyebabkan banyak aktiviti yang terkorban.
Profil dan gaya aktivis dakwah yang sudah sedemikian rapuhnya itu ditambah lagi dengan kelemahan dalam penguasaan ‘manhaj’ gerakan.Inilah kelemahan yang cukup besar bagi aktivis dakwah di mana kesannya benar-benar mengancam kelangsungan proses ‘takwin’ (membina dan membentuk).Kelemahan-kelemahan tersebut bahkan membuatkan sebahagian aktivis dakwah tidak berani menjadi ‘murabbi’ atau pembina generasi penerusnya.Bahkan ianya boleh menimbulkan perasaan rendah diri yang membuatkan aktivis dakwah tidak dapat berkembang dalam mengikuti agenda pentarbiyahan.
Kita berharap agar fenomena terakhir ini hanya bersifat sementara kerana akibat besarnya mungkin akan ada aktivis dakwah yang meminta untuk ‘pencen’ atau ‘berehat terus’ dari aktiviti dakwah dan tarbiyah.
RENUNGAN UNTUK KITA
Marilah kita bangkit!
Inilah tanggung jawab yang menuntut banyak kreativiti dan kecerdasan. Inilah ruang gerakerja yang tidak pernah mengenal perkataan selesai.
1. Lakukanlah apa yang boleh kita sumbangkan untuk mengisi ruang besar gerakan dakwah ini.
2. Jangan sekali-kali kita menganggap kecil, walau sekecil apapun sumbangan kita dalam dakwah ini.
3. Sesunggunnya Allah swt tidak mengukur pada besar kecilnya amal, melainkan sejauh mana keikhlasan dan kesempurnaan dalam kita menyelesaikannya.
Medan perjuangan adalah :
a. Wilayah panjang tanpa akhir, kecuali berakhir pada titik kemenangan atau kematian.
b. Jalan penuh rintangan di samping berhiaskan onak, duri dan ujian.
Arena panjang yang penuh ujian bukanlah tempat bagi para pencari pengalaman atau bahkan sekadar mengisi waktu terluang.
Di sini diperlukan para pejuang yang memberikan seluruh hidupnya demi agenda perjuangan kerana pada kenyataannya, kadang-kadang medan perjuangan dijadikan sebagai tempat mencari :
1. Keuntungan.
2. Kemasyhuran.
3. Wang demi kelangsungan kehidupan.
Semakin hari semakin kemenangan perjuangan mulai menampakkan kesannya ke permukaan dan segala keperitan perjuangan akan segera terbayar, maka di saat itulah banyak ujian kesenangan yang akan melalaikan para pejuang seperti dalam peristiwa Perang Uhud yang pada mulanya memperolehi kemenangan.
Ketika ini, tunas kemenangan mulai menggeliat dan mengembang manakala gerakanpun mulai menampakkan pengaruhnya.Namun, sesuatu yang kadang-kadang membuatkan hati kita tidak tenang adalah ketika ada yang terlena dengan riak-riak kemenangan.Kalaulah yang dilupakan adalah masalah-masalah keduniaan, itu sudah menjadi sebuah kemestian.Tapi pada realitinya, kadang-kadang kuantiti dan kualiti ibadahpun sudah menjadi agenda yang dilupakan.
Ketika ini, walaupun riak-riak kemenangan sudah menampakkan wajahnya di permukaan, namun, jangan terlalu sering mengucapkan kemenangan selagi mana masih banyak manusia yang jauh dengan pemilik dan yang memberikan kemenangan iaitu Allah swt.
Ini adalah kerana cita-cita kita bukanlah :
“Bagaimana menikmati kemenangan.”
Tapi yang lebih penting adalah :
“Bagaimana nilai-nilai kalimah syahadah mampu menjadi aqidah semua manusia sehingga ketundukan sepenuhnya kepada Allah swt di setiap lapangan dapat direalisasikan.”
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kelemahan itu lemah menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwa di setiap ruang waktu, terlalu banyak seruan dan ajakan untuk meninggalkan jalan hidup RasulMu dan di sela-sela ruangan waktu itulah kami berharap akan tetap istiqamah di jalanMu. Kami juga memohon agar Engkau memelihara harapan itu di hati kami sehingga ke akhir hayat kami dan menguatkan barisan kami, umat NabiMu saw.
Ameen Ya Rabbal Alameen
Sumber: WAS. IKRAM.
Kita boleh menetapkan satu dari dua peranan dalam diri kita iaitu :
1. Menjadi penganalisa situasi yang suka berkomentar.
2. Menjadi pelaku yang produktif memberikan sumbangan.
Pertanyaan yang paling tepat bagi aktivis dakwah terhadap keadaan yang dihadapi pada ketika ini bukanlah :
“Siapakah yang telah melakukan prestasi yang tinggi sehingga gerakan dakwah berkembang hari ini?”
Tetapi sepatutnya :
“Siapakah yang bertanggung jawab ke atas perkembangan dakwah ketika ini dan di masa hadapan?”.
Dua pertanyaan tersebut menggambarkan persepsi kita dalam memandang diri sendiri.
Ketika gerakan dakwah ini kita pandang sebagai keperluan, maka sepesat manapun perkembangan yang dicapai tidak akan membuatkan kita menuntut ‘penghargaan’ kerana apa yang mesti kita fokuskan adalah bagaimana kita beramal bagi menjawab segala tuntutan di atas perkembangan tersebut.
Mari kita letakkan diri kita supaya berada pada persepsi seperti apakah diri kita?
Inilah saatnya kita diuji dalam memberi kefahaman terhadap ‘amal jamai’e’.
Kenyataan menunjukkan bahwa agenda gerakan dakwah dari masa ke semasa berkembang dengan begitu pantas namun faktor manusia seringkali menjadi jalan masuk kepada syaitan untuk melemahkan kita terutama ketika kita melihat aktivis dakwah berubah gaya dan penampilan kerana amanah barunya dan kemudiannya mereka mula :
a. Membangun kemasyhuran diri.
b. Menghitung prestasi yang telah dicapai.
Bagi siapa yang masih terjebak dalam kungkungan fitnah ini,
“Berhentilah dari kungkungan itu, inilah saatnya membuktikan semua komitmen dan kefahaman. Ingatlah, semakin tinggi kedudukan, semakin kencang angin menerpa. Sedarlah kita bahwa dalam perkembangan dakwah ketika ini, semua peringkat mengalami tekanan ‘angin’ yang sama kualitinya, dalam bentuknya masing-masing”.
BERATNYA AMANAH KEPIMPINAN
Kita perlu menyegarkan kefahaman kita tentang tanggungjawab amal. Tidak ada amanah yang kita rasa enak atau tidak enak.Amanah yang datang adalah untuk kita tunaikan. Posisi apapun kita dalam gerakan dakwah ini, di setiap bahagian ruangannya terdapat fitnah dan ujiannya masing-masing.Kita tentu masih ingat akan satu kenyataan yang dibuat oleh Khalifah Islam yang pertama iaitu Abu Bakar ra, ketika upacara perlantikannya :
“Ketahuilah, aku bukanlah orang yang terbaik di antara kamu, akan tetapi aku hanyalah seorang laki-laki seperti kamu, namun Allah menjadikan aku sebagai orang yang paling berat bebanannya di antara kamu.”
Perasaan ini adalah perasaan yang hanya dimiliki oleh ‘jiwa-jiwa yang bersatu’.
Ketika keistimewaan-keistimewaan amanah yang ketara itu sudah tidak ada lagi, lalu digantikan oleh sifat tawadhu’ dan persaudaraan (ukhuwah), maka :
“Tidak ada yang tersisa dari erti kepimpinan kecuali tinggal bebanannya yang berat.”
Lalu apa bezanya jenis amanah tersebut di hadapan Allah dengan apa yang ketika ini menjadi tanggungjawab kita?Ini adalah gambaran yang seharusnya membuatkan kita banyak merenung dan tidak menambah senarai pertanggungjawaban kita di hadapan Allah swt kerana :
“Semakin tinggi tingkatan amanah yang kita pikul, ianya hanya akan meninggalkan beban yang juga semakin berat.”
Jika kita mampu memberi komitmen dengan lapang dada dan melihat saudara-saudara kita dengan perasaan cinta kerana beratnya bebanan tersebut, maka gerakan dakwah ini tidak akan dibatasi oleh apa-apa jenis penghalang.Tuntutan untuk mengambil peranan nyata dalam gerakan dakwah adalah sebuah kemestian.Putaran gerakan dakwah dengan segenap perkembangannya meninggalkan tanggungjawab yang tidak ringan.
Jika kita pernah mendengar suatu kenyataan :
“Berpindah dari medan kata-kata kepada medan amal”.
Maka sekaranglah ketikanya dan inilah masanya aqad perniagaan dengan Allah diikrarkan.Siapakah di antara kita yang akan menjawab seruan Allah?
“…..Mahukah engkau Aku tunjukkan kepada perniagaan yang akan menyelamatkan kamu dari azab yang pedih” (QS As-Shaf :10)
Siapakah di antara kita yang bersungguh-sungguh menggolongkan dirinya ke dalam jaminan Allah?
“Sesungguhnya Allah membeli diri dan harta sebahagian dari golongan orang-orang yang beriman dengan bayaran syurga…….” (QS At-Taubah : 111)
MASA UNTUK BERAMAL
Kita sudah lama membincangkan berbagai tema dan agenda dalam gerakan dakwah ini.
Kini :
1. Tiba saatnya kita mengamalkan semua kefahaman tersebut.
2. Setiap detik yang kita miliki adalah masa untuk menerapkan semua konsep gerakan yang telah lama kita letakkan dalam suatu sistem.
3. Di hadapan kita ada hamparan ruangan amal yang sangat luas.
Hamparan amal tersebut memerlukan :
a. Peranan kita semua.
b. Corakan wama yang menyejukkan pandangan.
c. Sentuhan rasa yang kental.
d. Semangat penghambaan yang membara kepada Allah swt.
Inilah ketikanya kita masuk ke dalam fasa seterusnya tanpa melupakan agenda fasa sebelumnya.Ini semua kita lakukan bukan semata-mata kita menjadi bahagian dari gerakan dakwah Islam ini, tapi sebagai rasa syukur kita kepada Allah swt kerana ternyata ia masih memberi kita kesempatan untuk berada dalam zaman yang penuh dengan berbagai kemudahan ini.Untuk itu, kita mesti menebus kesyukuran tersebut dengan meningkatkan kuantiti amal gerakan dakwah secara sempurna.
KEPENTINGAN AMANAH TARBIYAH
Persepsi yang salah terhadap amanah biasanya lahir dari peralihan orientasi hidup (ittijah) kepada material atau urusan-urusan duniawi.
Ini memberi kesan terhadap kelemahan keyakinan akan rezeki Allah swt dan akibatnya keterikatan terhadap agenda gerakan menjadi lemah kerana sebahagian aktivis disibukkan dengan urusan ‘ma’isyah’ (mata pencarian).
Pergerakan yang hebat menuntut penggunaan tenaga yang tidak sedikit. Aktivis dakwah terkesan berada di mana-mana, namun satu fenomena umum yang menyertainya adalah lemahnya ‘amaliah ubudiyah yaumiyah’ (amal-amal ibadah harian).
Ramai aktivis yang kemudiannya menyelesaikan amal ibadah hariannya pada tingkatan biasa-biasa sahaja.
Agenda-agenda peningkatan ‘ruhiyah’ yang disediakan sebagai ‘backup’ atau ‘charger’ mula menjadi tidak popular di mata para aktivis di samping tenaga yang ada memang sudah terserap habis.
Akhirnya semangat pencapaian ‘muwashafat’ (sasaran kualiti diri) seperti yang pernah bergema kuat sebelum ini mula mengalami penurunan.Lalu, apalagi yang membuatkan kita dapat bertahan menghadapi fitnah dan ‘mihnah’ ini jika ibadah kita menjadi perkara yang seharusnya diperbetulkan?
Satu lagi gambaran yang juga sebelumnya terpendam adalah cara pandang kita terhadap pembinaan diri.Dalam beberapa situasi, aktiviti yang menuntut waktu dan perhatian seringkali mengalahkan agenda-agenda pembinaan diri.
1. Ada yang minta izin untuk tidak menghadiri ‘liqa’’ mingguan kerana amanah di tempat tertentu.
2. Ada yang terlantar kerana murabbi dan pengelolanya sibuk dengan agendanya masing-masing.
Semua ini menyebabkan banyak aktiviti yang terkorban.
Profil dan gaya aktivis dakwah yang sudah sedemikian rapuhnya itu ditambah lagi dengan kelemahan dalam penguasaan ‘manhaj’ gerakan.Inilah kelemahan yang cukup besar bagi aktivis dakwah di mana kesannya benar-benar mengancam kelangsungan proses ‘takwin’ (membina dan membentuk).Kelemahan-kelemahan tersebut bahkan membuatkan sebahagian aktivis dakwah tidak berani menjadi ‘murabbi’ atau pembina generasi penerusnya.Bahkan ianya boleh menimbulkan perasaan rendah diri yang membuatkan aktivis dakwah tidak dapat berkembang dalam mengikuti agenda pentarbiyahan.
Kita berharap agar fenomena terakhir ini hanya bersifat sementara kerana akibat besarnya mungkin akan ada aktivis dakwah yang meminta untuk ‘pencen’ atau ‘berehat terus’ dari aktiviti dakwah dan tarbiyah.
RENUNGAN UNTUK KITA
Marilah kita bangkit!
Inilah tanggung jawab yang menuntut banyak kreativiti dan kecerdasan. Inilah ruang gerakerja yang tidak pernah mengenal perkataan selesai.
1. Lakukanlah apa yang boleh kita sumbangkan untuk mengisi ruang besar gerakan dakwah ini.
2. Jangan sekali-kali kita menganggap kecil, walau sekecil apapun sumbangan kita dalam dakwah ini.
3. Sesunggunnya Allah swt tidak mengukur pada besar kecilnya amal, melainkan sejauh mana keikhlasan dan kesempurnaan dalam kita menyelesaikannya.
Medan perjuangan adalah :
a. Wilayah panjang tanpa akhir, kecuali berakhir pada titik kemenangan atau kematian.
b. Jalan penuh rintangan di samping berhiaskan onak, duri dan ujian.
Arena panjang yang penuh ujian bukanlah tempat bagi para pencari pengalaman atau bahkan sekadar mengisi waktu terluang.
Di sini diperlukan para pejuang yang memberikan seluruh hidupnya demi agenda perjuangan kerana pada kenyataannya, kadang-kadang medan perjuangan dijadikan sebagai tempat mencari :
1. Keuntungan.
2. Kemasyhuran.
3. Wang demi kelangsungan kehidupan.
Semakin hari semakin kemenangan perjuangan mulai menampakkan kesannya ke permukaan dan segala keperitan perjuangan akan segera terbayar, maka di saat itulah banyak ujian kesenangan yang akan melalaikan para pejuang seperti dalam peristiwa Perang Uhud yang pada mulanya memperolehi kemenangan.
Ketika ini, tunas kemenangan mulai menggeliat dan mengembang manakala gerakanpun mulai menampakkan pengaruhnya.Namun, sesuatu yang kadang-kadang membuatkan hati kita tidak tenang adalah ketika ada yang terlena dengan riak-riak kemenangan.Kalaulah yang dilupakan adalah masalah-masalah keduniaan, itu sudah menjadi sebuah kemestian.Tapi pada realitinya, kadang-kadang kuantiti dan kualiti ibadahpun sudah menjadi agenda yang dilupakan.
Ketika ini, walaupun riak-riak kemenangan sudah menampakkan wajahnya di permukaan, namun, jangan terlalu sering mengucapkan kemenangan selagi mana masih banyak manusia yang jauh dengan pemilik dan yang memberikan kemenangan iaitu Allah swt.
Ini adalah kerana cita-cita kita bukanlah :
“Bagaimana menikmati kemenangan.”
Tapi yang lebih penting adalah :
“Bagaimana nilai-nilai kalimah syahadah mampu menjadi aqidah semua manusia sehingga ketundukan sepenuhnya kepada Allah swt di setiap lapangan dapat direalisasikan.”
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kelemahan itu lemah menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwa di setiap ruang waktu, terlalu banyak seruan dan ajakan untuk meninggalkan jalan hidup RasulMu dan di sela-sela ruangan waktu itulah kami berharap akan tetap istiqamah di jalanMu. Kami juga memohon agar Engkau memelihara harapan itu di hati kami sehingga ke akhir hayat kami dan menguatkan barisan kami, umat NabiMu saw.
Ameen Ya Rabbal Alameen
Sumber: WAS. IKRAM.
Thursday, November 11, 2010
SEPERTI ITULAH DAKWAH
Salam
Dari Allayarham Ust KH Rahmat.
**************************************************
Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu”
Sumber: IKRAM DHL.
Dari Allayarham Ust KH Rahmat.
**************************************************
Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu”
Sumber: IKRAM DHL.
Wednesday, September 1, 2010
TAUJIH RUHIYAH 1: DAI’E SEBAGAI QUDWAH??
Wahai ukhtiku.. kita kan sebagai dai’e…
Sebagaimana yang disyaratkan terhadap para ulama’ agar dai’e seharusnya bersikap adil dan komitmen terhadap apa yang kita katakan, maka tidak patut bagi kita melarang orang lain melakukan satu hal tertentu sementara kita mengerjakannya. Allah azzawajalla berfirman:
“Mengapa engkau menyuruh orang lain melakukan kebaikan sementara engkau melupakan dirimu sendiri?”. (Al-Baqarah:44)
Rasulullah saw bersabda, “Pada malam di mana saya diisra’kan oleh Allah, saya melalui satu kaum yang lidah mereka sedang dipotong-potong dengan gunting api neraka. Sayapun kemudian menanyakan hal itu. Mereka lalu berkata, “Kami adalah kaum yang menyeru manusia kepada kebaikan, tapi kami tidak melakukannya, dan melarang mereka daripada kejahatan sementara kami mendatanginya”. (Hadith Hasan yang dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Hibban)
Ukhtiku…
Apabila kebaikan tidak ada pada diri kita, bagaimana kita nak mengalirkan kebaikan kepada orang lain?. Mungkinkah baying-bayang pohon itu lurus jika pohonnya itu sendiri bengkok?. Maka langkah pertama yang perlu kita laksanakan untuk menyeru manusia lain kepada dakwah ini adalah dengan melahirkan kebaikan dalam diri kita sendiri melalui keteladanan yang baik dan yang pasti…kita mesti istiqamah dalam melaksanakannya. Jom kita contohi akhlak Rasulullah saw…
Sebagaimana yang disyaratkan terhadap para ulama’ agar dai’e seharusnya bersikap adil dan komitmen terhadap apa yang kita katakan, maka tidak patut bagi kita melarang orang lain melakukan satu hal tertentu sementara kita mengerjakannya. Allah azzawajalla berfirman:
“Mengapa engkau menyuruh orang lain melakukan kebaikan sementara engkau melupakan dirimu sendiri?”. (Al-Baqarah:44)
Rasulullah saw bersabda, “Pada malam di mana saya diisra’kan oleh Allah, saya melalui satu kaum yang lidah mereka sedang dipotong-potong dengan gunting api neraka. Sayapun kemudian menanyakan hal itu. Mereka lalu berkata, “Kami adalah kaum yang menyeru manusia kepada kebaikan, tapi kami tidak melakukannya, dan melarang mereka daripada kejahatan sementara kami mendatanginya”. (Hadith Hasan yang dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Hibban)
Ukhtiku…
Apabila kebaikan tidak ada pada diri kita, bagaimana kita nak mengalirkan kebaikan kepada orang lain?. Mungkinkah baying-bayang pohon itu lurus jika pohonnya itu sendiri bengkok?. Maka langkah pertama yang perlu kita laksanakan untuk menyeru manusia lain kepada dakwah ini adalah dengan melahirkan kebaikan dalam diri kita sendiri melalui keteladanan yang baik dan yang pasti…kita mesti istiqamah dalam melaksanakannya. Jom kita contohi akhlak Rasulullah saw…
Tuesday, August 10, 2010
ALHAMDULILLAH..HARI KONVO YANG BERMAKNA..
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha penyayang
Alhamdulillah...alhamdulillah..alhamdulillah..
terima kasih ya Allah, memberiku peluang sehingga ke saat ini untuk ke meraikan hari yang cukup bermakna bersama-sama keluargaku.
Sesungguhnya nikmat kebaikan yang kurasai sekarang adalah kurniaan yang perlu kusyukuri dengan penuh ikhlas.
Sunggguh cepat masa berlalu, tidak kusedar dah 4 tahun rupanya aku di UKM.
Terasa macam baru masuk..
Terlalu banyak pengalaman pahit manis telah terlakar selamaku menuntut di UKM ni.
Terlalu banyak ilmu yang didalami,
Terlalu banyak pengalaman yang mengajarku erti hidup dan mematangkan pemikiranku.
Dan yang paling berharga, terlalu banyak tarbiyyah yang telah ku peroleh disini dengan semaian ukhuwwah daripada akhwat yang sering berada disampingku.
Terima kasih ya Allah, memilihku untuk merasai segalanya..
Tiada kata untuk ku kata, betapa ku bersyukur atas nikmat yang kukecapi ini..
"Bunga daripada keluarga tercinta"
"Bunga bersama-sama buku yang kugunakan sepanjang pengajianku dalam bidang kejuruteraan biokimia"..now berusaha lagi untuk meneruskan pengajian di peringkat master!!..
Alhamdulillah...alhamdulillah..alhamdulillah..
terima kasih ya Allah, memberiku peluang sehingga ke saat ini untuk ke meraikan hari yang cukup bermakna bersama-sama keluargaku.
Sesungguhnya nikmat kebaikan yang kurasai sekarang adalah kurniaan yang perlu kusyukuri dengan penuh ikhlas.
Sunggguh cepat masa berlalu, tidak kusedar dah 4 tahun rupanya aku di UKM.
Terasa macam baru masuk..
Terlalu banyak pengalaman pahit manis telah terlakar selamaku menuntut di UKM ni.
Terlalu banyak ilmu yang didalami,
Terlalu banyak pengalaman yang mengajarku erti hidup dan mematangkan pemikiranku.
Dan yang paling berharga, terlalu banyak tarbiyyah yang telah ku peroleh disini dengan semaian ukhuwwah daripada akhwat yang sering berada disampingku.
Terima kasih ya Allah, memilihku untuk merasai segalanya..
Tiada kata untuk ku kata, betapa ku bersyukur atas nikmat yang kukecapi ini..
"Bunga daripada keluarga tercinta"
"Bunga bersama-sama buku yang kugunakan sepanjang pengajianku dalam bidang kejuruteraan biokimia"..now berusaha lagi untuk meneruskan pengajian di peringkat master!!..
Thursday, June 24, 2010
AMANAT PIMPINAN..
Dr Mohd Parid memimpin IKRAM
Selasa, 22 Jun 2010 12:10 MS Ismail
KUALA LUMPUR – Dr Mohd Parid bin Syeikh Ahmad mungkin tidak dikenali oleh ramai anggota masyarakat. Namun, ketika pihak media mengikuti pidato beliau pada pagi 20 Jun 2010 di Majlis Pelancaran IKRAM, di Pusat Konvensyen dan Pameran Antarabangsa Malaysia (MIECC), Seri Kembangan, ramai melihat akan kemunculan seorang tokoh baru dalam memimpin gerakan Islam bersifat massa.
Ketika wartawan tertanya-tanya siapakah personaliti di hadapan mereka ini, tokoh ulama ini menjawab tegas dua soalan yang diulang-ulangi daripada wartawan mengenai kemampuan NGO merobah dasar negara, “Mengapa tidak, ia boleh berlaku, insya Allah.”
Baginya, selaku NGO massa yang komprehensif, IKRAM boleh menyumbang kepada pembangunan masyarakat Malaysia yang maju dan progresif. Malahan, Dr Mohd Parid, Presiden IKRAM yang baru diumumkan ini, bercakap bahasa merobah dan membuat pembaharuan.
Ketika diminta menghuraikan pembaharuan yang dimaksudkannya, beliau menjelaskan, “Agenda IKRAM adalah merobah perjalanan sejarah, perubahan realiti yang sedia ada kepada realiti penguasaan Islam, ummah menjadi ummah yang terbaik, negara menjadi negara termaju dan makmur, dunia menjadi aman dan sejahtera, tamadun Islam kembali gemilang.”
Biar apapun, beliau telah mengungkap dengan penuh bersemangat misinya sebagai Presiden di hadapan lebih 5000 orang ahli dan tetamu dalam majlis Pelancaran IKRAM. Walaupun baru ditubuhkan pada bulan Oktober 2009 yang lalu, IKRAM telah mempunyai 3500 orang ahli, telah ditubuhkan di 69 daerah dan 14 negeri di seluruh Malaysia secara sah.
Satu lagi lembaran baru telah terbuka dalam perkembangan perjalanan usaha dakwah tarbiah masyarakat untuk mengingatkan kewajipan manusia terhadap pengabdian kepada yang Maha Pencipta dan menegakkan syariat-Nya.
aMenyingkap latar belakang tokoh ini, beliau adalah ahli akademik yang telah berkhidmat di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia selama 23 tahun.
Dr Mohd Parid memiliki ijazah PhD dalam bidang Fiqh dan Usul al-Fiqh dari Universiti Jordan, sarjana Siasah Al-Syariyyah dan Fiqh dari Universiti Al-Zaitunah, Tunisia dan Diploma Al-Syari’iyyah dari Universiti Al-Azhar, Mesir. Beliau adalah juga lulusan Sarjana Muda syariah dari Institut Pengajian Tinggi Islam Kelantan Nilam Puri.
Beliau juga adalah bekas ahli Majlis Agama Islam Negeri Sembilan dan merupakan anggota panel syariah Bank Negara Malaysia dan CIMB.
Ketika ditanya tentang apakah yang akan disumbangkan IKRAM kepada masyarakat Malaysia, beliau menyatakan, “IKRAM akan berusaha mengarusperdanakan Islam, memaksimumkan guna tenaga ahli ke medan dan reluang amal yang berbagai-bagai, mengangkat kewibawaan kepemimpinan IKRAM untuk memimpin ummah, membangunkan institusi-institusi masyarakat madani yang akan mengemukakan pelbagai perkhidmatan dan unjuran penyelesaian kepada masalah masyarakat, ummah dan manusia.”
Sehingga kini, IKRAM menggabungkan lima NGO termasuk yang veteran dan selama ini bergerak berdasarkan pengkhususan masing-masing. Mereka adalah Medical Interest Group Sdn Bhd (MIGSB), Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia (JIM), Pendidikan SRI-SMI Berhad (MUSLEH), Persatuan Islam Lepasan Institusi Pengajian Tinggi Australasia (AUSIS) dan Aqsa Syarif Berhad.
aSeorang wartawan yang tertarik melihat ribuan anak muda pada hari pelancaran IKRAM bertanya Presiden siapakah mereka itu, beliau menjawab, “Mereka generasi muda yang berminat dan bersemangat untuk kerja-kerja amal dan dakwah. Kita bersyukur namun tanggungjawab yang besar adalah memimpin dan membimbing mereka bagi mencapai kegemilangan Islam.”
“Tanzim (organisasi) IKRAM dipacu oleh barisan kepemimpinan yang berwibawa dengan penuh keazaman dan basirah yang tembus menggerakkan perjuangan, memperhebat amal, memacu dakwah dan tarbiah, menyusun saf dan mengirim mereka ke medan-medan juang dengan tepat dan berkesan,” ulas beliau mengenai barisan pemimpin yang diharapkan.
“Kesemua ini menuntut kita terus mempersiapkan peribadi dan saf dengan keupayaan yang berganda dan tarbiah kerana kita akan menghadapi berbagai-bagai cabaran. Kita akan berusaha untuk berada di pusat aksi dan operasi, at the centre stage. Kita akan memasuki era penglibatan bersama masarakat, massa dan rakyat,” tegas beliau mengenai sejarah baru yang akan dilakar oleh IKRAM.
Foto-foto oleh Hisham Walat.
Sumber: Malaysia Harmoni
Selasa, 22 Jun 2010 12:10 MS Ismail
KUALA LUMPUR – Dr Mohd Parid bin Syeikh Ahmad mungkin tidak dikenali oleh ramai anggota masyarakat. Namun, ketika pihak media mengikuti pidato beliau pada pagi 20 Jun 2010 di Majlis Pelancaran IKRAM, di Pusat Konvensyen dan Pameran Antarabangsa Malaysia (MIECC), Seri Kembangan, ramai melihat akan kemunculan seorang tokoh baru dalam memimpin gerakan Islam bersifat massa.
Ketika wartawan tertanya-tanya siapakah personaliti di hadapan mereka ini, tokoh ulama ini menjawab tegas dua soalan yang diulang-ulangi daripada wartawan mengenai kemampuan NGO merobah dasar negara, “Mengapa tidak, ia boleh berlaku, insya Allah.”
Baginya, selaku NGO massa yang komprehensif, IKRAM boleh menyumbang kepada pembangunan masyarakat Malaysia yang maju dan progresif. Malahan, Dr Mohd Parid, Presiden IKRAM yang baru diumumkan ini, bercakap bahasa merobah dan membuat pembaharuan.
Ketika diminta menghuraikan pembaharuan yang dimaksudkannya, beliau menjelaskan, “Agenda IKRAM adalah merobah perjalanan sejarah, perubahan realiti yang sedia ada kepada realiti penguasaan Islam, ummah menjadi ummah yang terbaik, negara menjadi negara termaju dan makmur, dunia menjadi aman dan sejahtera, tamadun Islam kembali gemilang.”
Biar apapun, beliau telah mengungkap dengan penuh bersemangat misinya sebagai Presiden di hadapan lebih 5000 orang ahli dan tetamu dalam majlis Pelancaran IKRAM. Walaupun baru ditubuhkan pada bulan Oktober 2009 yang lalu, IKRAM telah mempunyai 3500 orang ahli, telah ditubuhkan di 69 daerah dan 14 negeri di seluruh Malaysia secara sah.
Satu lagi lembaran baru telah terbuka dalam perkembangan perjalanan usaha dakwah tarbiah masyarakat untuk mengingatkan kewajipan manusia terhadap pengabdian kepada yang Maha Pencipta dan menegakkan syariat-Nya.
aMenyingkap latar belakang tokoh ini, beliau adalah ahli akademik yang telah berkhidmat di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia selama 23 tahun.
Dr Mohd Parid memiliki ijazah PhD dalam bidang Fiqh dan Usul al-Fiqh dari Universiti Jordan, sarjana Siasah Al-Syariyyah dan Fiqh dari Universiti Al-Zaitunah, Tunisia dan Diploma Al-Syari’iyyah dari Universiti Al-Azhar, Mesir. Beliau adalah juga lulusan Sarjana Muda syariah dari Institut Pengajian Tinggi Islam Kelantan Nilam Puri.
Beliau juga adalah bekas ahli Majlis Agama Islam Negeri Sembilan dan merupakan anggota panel syariah Bank Negara Malaysia dan CIMB.
Ketika ditanya tentang apakah yang akan disumbangkan IKRAM kepada masyarakat Malaysia, beliau menyatakan, “IKRAM akan berusaha mengarusperdanakan Islam, memaksimumkan guna tenaga ahli ke medan dan reluang amal yang berbagai-bagai, mengangkat kewibawaan kepemimpinan IKRAM untuk memimpin ummah, membangunkan institusi-institusi masyarakat madani yang akan mengemukakan pelbagai perkhidmatan dan unjuran penyelesaian kepada masalah masyarakat, ummah dan manusia.”
Sehingga kini, IKRAM menggabungkan lima NGO termasuk yang veteran dan selama ini bergerak berdasarkan pengkhususan masing-masing. Mereka adalah Medical Interest Group Sdn Bhd (MIGSB), Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia (JIM), Pendidikan SRI-SMI Berhad (MUSLEH), Persatuan Islam Lepasan Institusi Pengajian Tinggi Australasia (AUSIS) dan Aqsa Syarif Berhad.
aSeorang wartawan yang tertarik melihat ribuan anak muda pada hari pelancaran IKRAM bertanya Presiden siapakah mereka itu, beliau menjawab, “Mereka generasi muda yang berminat dan bersemangat untuk kerja-kerja amal dan dakwah. Kita bersyukur namun tanggungjawab yang besar adalah memimpin dan membimbing mereka bagi mencapai kegemilangan Islam.”
“Tanzim (organisasi) IKRAM dipacu oleh barisan kepemimpinan yang berwibawa dengan penuh keazaman dan basirah yang tembus menggerakkan perjuangan, memperhebat amal, memacu dakwah dan tarbiah, menyusun saf dan mengirim mereka ke medan-medan juang dengan tepat dan berkesan,” ulas beliau mengenai barisan pemimpin yang diharapkan.
“Kesemua ini menuntut kita terus mempersiapkan peribadi dan saf dengan keupayaan yang berganda dan tarbiah kerana kita akan menghadapi berbagai-bagai cabaran. Kita akan berusaha untuk berada di pusat aksi dan operasi, at the centre stage. Kita akan memasuki era penglibatan bersama masarakat, massa dan rakyat,” tegas beliau mengenai sejarah baru yang akan dilakar oleh IKRAM.
Foto-foto oleh Hisham Walat.
Sumber: Malaysia Harmoni
Monday, June 21, 2010
Hari bersejarah Pertubuhan IKRAM Malaysia
KUALA LUMPUR - Di hadapan lebih 5,000 orang yang terdiri daripada ahli, tetamu khas, petugas media serta para pemerhati dari dalam dan luar negara, sebuah gerakan Islam, Pertubuhan Ikram Malaysia (IKRAM) telah dilancarkan pagi tadi. Majlis bersejarah tersebut berlangsung di Malaysia International Exhibition and Convention Centre, Seri Kembangan dekat sini.
Sungguhpun IKRAM nama baharu dalam dunia gerakan Islam di negara ini, ia bukanlah pertubuhan (NGO) yang baru hendak bertatih. IKRAM lahir hasil gabungan lima NGO yang selama ini bergerak berdasarkan pengkhususan masing-masing. NGO terbabit adalah Medical Interest Group Sdn Bhd (MIGSB), Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia (JIM), Pendidikan SRI-SMI Berhad (MUSLEH) dan Persatuan Islam Lepasan Institusi Pengajian Tinggi Australasia (AUSIS). Aqsa Syarif Berhad yang ditubuhkan Februari lalu menjadi NGO kelima yang bernaung di bawah IKRAM.
Setakat hari pelancarannya sahaja, IKRAM telah mempunyai 69 cawangan daerah dan 14 cawangan negeri di seluruh negara, manakala bilangan ahli-ahlinya sudah menjangkau 3500 orang. Jumlah ini dijangka akan terus meningkat dari semasa ke semasa. Pelancaran IKRAM telah disempurnakan oleh Presidennya, Dr Mohd Parid Syeikh Ahmad.
Dalam sidang media yang diadakan seusai pelancaran tersebut, Dr Parid menjelaskan IKRAM adalah sebuah NGO Islam yang komprehensif dan tidak memberikan fokus kepada bidang-bidang tertentu sahaja kerana dakwah adalah hak semua orang.
Bingkisan Islam yang hendak disampaikan oleh IKRAM adalah untuk semua manusia tanpa mengira agamanya agar lebih ramai yang dapat menerima kebaikan Islam dan sujud kepada Pencipta alam.
"Walaupun begitu, kita tetap berpegang kepada konsep bahawa tidak ada paksaan dalam beragama. Mereka yang belum bersedia menganut Islam tiada halangan untuk berdialog dan bekerjasama dengan kita dalam bidang-bidang tertentu," katanya.
Antara matlamat IKRAM yang disebut dalam perlembagaannya adalah menyebarkan Islam melalui dakwah, meninggikan taraf sosio-ekonomi umat Islam, memupuk keadilan masyarakat dan kesejahteraan sosial dan menegakkan syariat Islam secara praktikal. Selain yang demikian, IKRAM bersedia mengadakan kerjasama dengan mana-mana pihak dalam memajukan kepentingan umat Islam, sesuai dengan moto IKRAM, 'Ukhuwah Teras Kegemilangan'.
IKRAM menyatukan dalam satu organisasi kerja-kerja dakwah yang telah diusahakan oleh ahli-ahlinya di bawah pelbagai nama. Dengan tertubuhnya IKRAM, kegiatan-kegiatan seperti dakwah kepada yang belum Islam, pendidikan, wanita, remaja, belia, kebajikan, bantuan kemanusiaan, hak asasi manusia dan urus tadbir yang baik (good governance) akan digabung (consolidate) dan diperteguh.
Turut hadir dalam sidang media tersebut ialah Timbalan Presiden, Prof Dr Mohamed Hatta Shaharom, Setiausaha Agung, Haji Zaid Kamaruddin dan Ketua Wanita, Ustazah Maznah Daud. Kebanyakan media utama negara termasuk daripada akhbar berbahasa Cina turut hadir membuat liputan majlis pelancaran dan sidang media IKRAM itu.
Menjawab satu soalan, Dr Parid menerangkan bahawa IKRAM berusaha membawa konsep dakwah yang dapat diterima oleh semua pihak demi mewujudkan kefahaman serta amalan hidup yang selari dengan tuntutan massa.
"Yang penting, ia mestilah tidak terkeluar daripada landasan Islam. Kita mesti yakin Islam itu baik bukan sahaja untuk orang Islam tetapi juga untuk yang belum Islam," ujar lulusan Doktor Falsafah dalam bidang Fiqh dan Usul Universiti Jordan, Amman ini.
Pelancaran IKRAM hari ini sekali gus melancarkan lagu rasmi pertubuhan itu yang menarik dan bersemangat. Lagu berjudul 'IKRAM' tersebut ditulis oleh Prof Dr Hatta sendiri manakala lagu dan vokalnya disampaikan oleh kumpulan SaffOne.
Sesi kedua majlis diserikan dengan Tazkirah Perdana oleh Ahli Lembaga Timbangtara IKRAM, Ustaz Alias Othman berjudul 'Bekalan di Perjalanan' dan ucapan berapi-api oleh Ustaz Hasanuddin Yunus, Pengerusi Aqsa Syarif yang turut menyertai flotila bantuan kemanusiaan ke Gaza baru-baru ini.
Seorang pengunjung, Azhar Maluddin, 45, berkata, jumlah kehadiran yang begitu ramai pada hari ini memberi petanda yang amat baik.
"Pelancaran IKRAM yang dihadiri tidak kurang daripada 5,335 hari ini mampu memberi impak yang besar kepada ahli-ahli. Ia menunjukkan IKRAM boleh mendapatkan bantuan yang sewajarnya daripada ahli-ahlinya apabila diperlukan," katanya.
Sementara itu, gerai-gerai yang dibuka di lobi dewan, terutamanya yang menjual barangan berkaitan Palestin mendapat sambutan menggalakkan daripada para pengunjung.
Sumber: http://www.malaysiaharmoni.com
Sungguhpun IKRAM nama baharu dalam dunia gerakan Islam di negara ini, ia bukanlah pertubuhan (NGO) yang baru hendak bertatih. IKRAM lahir hasil gabungan lima NGO yang selama ini bergerak berdasarkan pengkhususan masing-masing. NGO terbabit adalah Medical Interest Group Sdn Bhd (MIGSB), Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia (JIM), Pendidikan SRI-SMI Berhad (MUSLEH) dan Persatuan Islam Lepasan Institusi Pengajian Tinggi Australasia (AUSIS). Aqsa Syarif Berhad yang ditubuhkan Februari lalu menjadi NGO kelima yang bernaung di bawah IKRAM.
Setakat hari pelancarannya sahaja, IKRAM telah mempunyai 69 cawangan daerah dan 14 cawangan negeri di seluruh negara, manakala bilangan ahli-ahlinya sudah menjangkau 3500 orang. Jumlah ini dijangka akan terus meningkat dari semasa ke semasa. Pelancaran IKRAM telah disempurnakan oleh Presidennya, Dr Mohd Parid Syeikh Ahmad.
Dalam sidang media yang diadakan seusai pelancaran tersebut, Dr Parid menjelaskan IKRAM adalah sebuah NGO Islam yang komprehensif dan tidak memberikan fokus kepada bidang-bidang tertentu sahaja kerana dakwah adalah hak semua orang.
Bingkisan Islam yang hendak disampaikan oleh IKRAM adalah untuk semua manusia tanpa mengira agamanya agar lebih ramai yang dapat menerima kebaikan Islam dan sujud kepada Pencipta alam.
"Walaupun begitu, kita tetap berpegang kepada konsep bahawa tidak ada paksaan dalam beragama. Mereka yang belum bersedia menganut Islam tiada halangan untuk berdialog dan bekerjasama dengan kita dalam bidang-bidang tertentu," katanya.
Antara matlamat IKRAM yang disebut dalam perlembagaannya adalah menyebarkan Islam melalui dakwah, meninggikan taraf sosio-ekonomi umat Islam, memupuk keadilan masyarakat dan kesejahteraan sosial dan menegakkan syariat Islam secara praktikal. Selain yang demikian, IKRAM bersedia mengadakan kerjasama dengan mana-mana pihak dalam memajukan kepentingan umat Islam, sesuai dengan moto IKRAM, 'Ukhuwah Teras Kegemilangan'.
IKRAM menyatukan dalam satu organisasi kerja-kerja dakwah yang telah diusahakan oleh ahli-ahlinya di bawah pelbagai nama. Dengan tertubuhnya IKRAM, kegiatan-kegiatan seperti dakwah kepada yang belum Islam, pendidikan, wanita, remaja, belia, kebajikan, bantuan kemanusiaan, hak asasi manusia dan urus tadbir yang baik (good governance) akan digabung (consolidate) dan diperteguh.
Turut hadir dalam sidang media tersebut ialah Timbalan Presiden, Prof Dr Mohamed Hatta Shaharom, Setiausaha Agung, Haji Zaid Kamaruddin dan Ketua Wanita, Ustazah Maznah Daud. Kebanyakan media utama negara termasuk daripada akhbar berbahasa Cina turut hadir membuat liputan majlis pelancaran dan sidang media IKRAM itu.
Menjawab satu soalan, Dr Parid menerangkan bahawa IKRAM berusaha membawa konsep dakwah yang dapat diterima oleh semua pihak demi mewujudkan kefahaman serta amalan hidup yang selari dengan tuntutan massa.
"Yang penting, ia mestilah tidak terkeluar daripada landasan Islam. Kita mesti yakin Islam itu baik bukan sahaja untuk orang Islam tetapi juga untuk yang belum Islam," ujar lulusan Doktor Falsafah dalam bidang Fiqh dan Usul Universiti Jordan, Amman ini.
Pelancaran IKRAM hari ini sekali gus melancarkan lagu rasmi pertubuhan itu yang menarik dan bersemangat. Lagu berjudul 'IKRAM' tersebut ditulis oleh Prof Dr Hatta sendiri manakala lagu dan vokalnya disampaikan oleh kumpulan SaffOne.
Sesi kedua majlis diserikan dengan Tazkirah Perdana oleh Ahli Lembaga Timbangtara IKRAM, Ustaz Alias Othman berjudul 'Bekalan di Perjalanan' dan ucapan berapi-api oleh Ustaz Hasanuddin Yunus, Pengerusi Aqsa Syarif yang turut menyertai flotila bantuan kemanusiaan ke Gaza baru-baru ini.
Seorang pengunjung, Azhar Maluddin, 45, berkata, jumlah kehadiran yang begitu ramai pada hari ini memberi petanda yang amat baik.
"Pelancaran IKRAM yang dihadiri tidak kurang daripada 5,335 hari ini mampu memberi impak yang besar kepada ahli-ahli. Ia menunjukkan IKRAM boleh mendapatkan bantuan yang sewajarnya daripada ahli-ahlinya apabila diperlukan," katanya.
Sementara itu, gerai-gerai yang dibuka di lobi dewan, terutamanya yang menjual barangan berkaitan Palestin mendapat sambutan menggalakkan daripada para pengunjung.
Sumber: http://www.malaysiaharmoni.com
Friday, June 18, 2010
PENGALAMAN MISI KE GAZA
Assalamu'alaikum..
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang..
Ingin mendengar sendiri pengalaman pejuang yang dipilih Allah menjadi sukarelawan ke Gaza?
Dengan ini dimaklumkan satu program perkongsian pengalaman di atas kapal Mavi Marmara yang diserang tentera Israel laknatullah, bagi menyekat bantaun sampai kepada saudara seakidah kita di Gaza. Nak tahu lagi? Jom dengarkan sendiri pengalaman beliau...
Program: Pengalaman Misi ke Gaza
Tarikh: 22 Jun 2010 (Selasa)
Masa: Selepas Maghrib
Tempat: Masjid UNNITEN
Penyampai: Ustaz Hasanuddin (Pengerusi Aqsa Syarif)
p/s: Sebarkan pada ahli usrah, anak usrah, mak usrah, kawan2, keluarga, seluruh masyarakat bangi khususnya dan kawasan2 lain amnya.
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang..
Ingin mendengar sendiri pengalaman pejuang yang dipilih Allah menjadi sukarelawan ke Gaza?
Dengan ini dimaklumkan satu program perkongsian pengalaman di atas kapal Mavi Marmara yang diserang tentera Israel laknatullah, bagi menyekat bantaun sampai kepada saudara seakidah kita di Gaza. Nak tahu lagi? Jom dengarkan sendiri pengalaman beliau...
Program: Pengalaman Misi ke Gaza
Tarikh: 22 Jun 2010 (Selasa)
Masa: Selepas Maghrib
Tempat: Masjid UNNITEN
Penyampai: Ustaz Hasanuddin (Pengerusi Aqsa Syarif)
p/s: Sebarkan pada ahli usrah, anak usrah, mak usrah, kawan2, keluarga, seluruh masyarakat bangi khususnya dan kawasan2 lain amnya.
Tuesday, June 8, 2010
Risalah Mursyid: Gaza menghamburkan percikan kemerdekaan dan kemuliaan kepada dunia
Segala puji bagi Allah, selawat dan salam ke atas Rasulullah, keluarga dan sahabat-sahabat baginda serta semua yang mengikutinya sehingga ke hari pembalasan.
Amma ba’du…
Sesungguhnya kebebasan adalah satu daripada fitrah manusia, anugerah dari Allah untuk seluruh makhluk-Nya. Tidak ada seorangpun – walau setinggi mana kedudukannya - berhak untuk merampasnya.
Hakikat ini sangat jelas. Allah s.w.t. sendiri tidak memaksa sesiapapun supaya beriman kepada-Nya sebagaimana ditegaskan di dalam firman-Nya (لَآ إِكۡرَاهَ فِى ٱلدِّينِۖ), maksudnya “Tidak ada paksaan dalam agama (Islam)…” (Al-Baqarah:256).
Kebebasan paling tinggi terpapar di persada maya, pada keEsaan Allah Yang Maha Tunggal, mencipta dan mentadbir. Dan perhambaan diri kepada Dia Yang Esa adalah kemuncak kebebasan paling tinggi bagi umat manusia. Dengan mengabdikan kepada Allah, manusia bebas dari menyembah tiga ‘tuhan’ yang sebenarnya tidak layak dilayak disembah: batu, manusia dan hawa nafsu.
Pengabdian diri kepada Allah juga membebaskan manusia dari kongkongan pengabdian kepada adat resam dan budaya bangsa, bebas dari pengaruh manusia dan bebas dari cengkaman nafsu durjana. Dengan mengabdikan diri kepada Allah, darjat manusia terangkat ke mercu ketinggian, mencecah kebenaran, menjadi hamba kepada Yang Maha Benar, Maha Esa dan Maha Tunggal, tempat bergantung segala sesuatu, tiada bandingan dan tiada sekutu.
Sesebuah Negara tidak akan bebas, tidak akan memperoleh kemerdekaan yang hakiki dari sebarang bentuk penjajahan kecuali apabila rakyatnya telah merdeka jiwa raganya. Inilah maksud firman Allah s.w.t. (إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡۗ ) maksudnya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri…” (Ar-Ra’d:11).
Dan bangsa yang paling berhak hidup ialah yang paling banyak berkorban untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Islam telah datang untuk membebaskan manusia daripada perhambaan kepada selain Allah. Hal ini pernah diungkapkan dengan begitu indah sekali oleh pahlawan Islam Rab’ei bin ‘Aamir: “Sesungguhnya Allah telah membangkitkan kami supaya kami mengeluarkan hamba-hamba-Nya daripada menyembah hamba kepada menyembah Tuhan sekelian hamba, daripada kezaliman agama-agama kepada keadilan Islam dan daripada kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan akhirat”.
Kata-kata ini sejajar dengan ungkapan yang pernah ditegaskan oleh Nabi Allah Musa a.s. ketika beliau berjuang untuk membebaskan Bani Israel dari cengkaman Firaun (وَتِلۡكَ نِعۡمَةٌ۬ تَمُنُّہَا عَلَىَّ أَنۡ عَبَّدتَّ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ ) maksudnya “Dan budimu memeliharaku yang engkau bangkit-bangkitkan itu adalah kerana engkau telah bertindak memperhambakan kaum Bani Israil.” (Asy-Syu’ara’:22)
Wahai dunia seluruhnya…
Sesungguhnya kebebasan manusia semua tidak akan tegak kecuali di bawah naungan Islam. Islam memberikan kebebasan kepada semua golongan hidup di bawah dakapannya tanpa membeza-bezakan antara manusia berdasarkan agama yang dianutinya, bangsa dan warna kulitnya, status sosial serta darjat keturunannya. Semuanya sama dari segi hak mendapat kebebasan.
Islam berpegang kepada prinsip manusia semuanya berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah. Tiada kelebihan bagi orang Arab atau Ajam kecuali dengan taqwa. (يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍ۬ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبً۬ا وَقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٮٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ۬) maksudnya “Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).” (Al-Hujurat:13)
Adakah di sana terdapat satu pendirian yang lebih hebat daripada pendirian yang telah ditunjukkan oleh Umar bin al-Khattab ketika dia melayan gabenornya di Mesir, ‘Amru bin al-Aas r.a.? Anak kepada gabenor, telah menampar seorang Kristian sambil berbangga dengan kedudukan dan kemuliaan datuk neneknya. Lalu Umar mengeluarkan perintahnya: “tangkap anak orang yang mulia itu, dan kenakan dia hukuman qisas dengan perintah Umar!” Dan kepada ‘anak orang yang mulia’ itu Umar mengajukan soalan cepu masnya: “bilakah kamu dibenarkan memperhambakan manusia, sedangkan mereka telah dilahirkan ibu mereka sebagai insan yang merdeka?”
Sesungguhnya Islam, sejak dahulu, sekarang dan akan datang merupakan payung rahmat, keadilan, kebebasan, persamaan yang meliputi seluruh persada bumi dan menaungi seluruh manusia, hamba kepada Penciptanya. Kebebasan adalah sesuatu yang difardhukan.
Sesungguhnya Imam al-Banna telah menegaskan sejak permulaan munculnya gerakan dakwah ini bahawa kemerdekaan adalah sesuatu yang difardhukan di dalam Islam.
Beliau berkata: “Apabila kamu ditanya, kamu menyeru manusia kepada apa? Maka jawablah, kami menyeru kepada Islam yang dibawa oleh junjungan kami, Muhammad s.a.w. dan kerajaan adalah sebahagian daripadanya, kebebasan adalah satu fardhu daripada fardhu-fardhunya. Sekiranya mereka bertanya lagi, itu adalah politik. Maka katakanlah kepada mereka, inilah Islam dan kami tidak mengenali pembahagian-pembahagian yang kamu nyatakan itu! Seterusnya beliau menyatakan dengan lebih jelas lagi: adapun kata-kata kami bahawa kami adalah orang politik, yang kami maksudkan ialah kami mengambil berat tentang urusan umat kami dan kami beriktiqad bahawa kekuatan dalam melaksanakan ajaran Islam adalah sebahagian daripada ajaran Islam itu sendiri. Ia termasuk di dalam ruang lingkupnya dan teradun di bawah hukum-hakamnya. Kami percaya bahawa kebebasan politik dan kemuliaan bangsa adalah satu tiang daripada tiang-tiang Islam yang utuh, satu kewajipan daripada kewajipan-kewajipannya.
Dan kami berusaha bersungguh-sungguh untuk menyempurnakan kebebasan serta institusi pelaksanaannya. Dalam kami melaksanakan usaha ini, kami yakin bahawa kami tidak mendatangkan sesuatu yang baru. Semua ini diketahui oleh setiap muslim yang mempelajari Islam dengan betul. Kami tidak mengetahui tentang dakwah kami, dan tidak boleh membayangkan kewujudannya melainkan untuk melaksankan tujuan ini. Kami tidak akan berganjak daripadanya walau seurat rambut sekalipun daripada tugas dakwah kepada Islam dengan makna ini. Islam tidak menuntut daripada muslim berdakwah dengan sekadar memberi nasihat dan peringatan sahaja.
Sebaliknya Islam sentiasa menyeru agar berjuang dan berjihad (وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَہۡدِيَنَّہُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ) maksudnya, “Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.” (Al-Ankabut:69)
Wahai pendokong kebenaran,
Inilah din kita. Inilah kedudukan kebebasan di dalam agama Islam kita. Sesungguhnya kita telah merealisasikannya. Dan kita telah jadikan ia benar-benar terlaksana di alam nyata. Maka dunia telah mendapat ni’mat daripadanya, telah mengecapi kebahagiaan dan keamanan dengannya.
Maka apakah sumbangan kalian (wahai dunia barat)?
Apa yang kamu persembahkan adalah serangan yang tidak berperi kemanusiaan.
Apa yang tercatat di dalam deklarasi sejagat tentang hak asasi manusia, pengisytiharan undang-undang yang melindungi hak-hak manusia, semua itu hanya sekadar untuk mempastikan agar rakyat tidak memberontak menentang kezaliman dan penindasan kalian. Kemudian tercatat perkara (3) daripada deklarasi itu: bagi setiap individu hak untuk hidup, kebebasan dan keselamatan diri, dan perkara (5): tidak ada seorang manusiapun yang boleh disiksa, dihukum, dikasari, dilayan dengan cara yang buruk atau dijatuhkan kehormatan dirinya.
Namun dari segi praktiknya apa yang kamu telah sumbangkan kepada umat manusia wahai dunia yang kononnya bertamadun? Semuanya adalah meruntuhkan apa yang telah wujud sebelumnya. Perang dunia sebagai contoh, yang telah menghancurkan segala sesuatu, tidak ada umat Islam yang terlibat walau sekelumit. Bom atom di Jepun, pembunuhan jutaan manusia di Eropah, pengusiran bangsa Algeria dari Perancis, pengusiran rakyat Libya dari Itali, apa yang dilakukan oleh British di Mesir, Syria, Iraq, India, Pakistan dan Afghanistan, menghitamkan titik-titik sejarahnya. Begitu juga apa yang dilakukan oleh Amerika di Vietnam dan Korea. Serangan tiga penjuru (British, Perancis dan Rejim Zionis) ke atas Mesir, serangan Zionis ke atas Mesir tahun 1967, serangan ke atas Afghanistan yang kadang-kadang datangnya dari Rusia dan kadang-kadang datangnya dari Amerika dengan sokongan dunia, serangan ke atas India dan Pakistan, serangan ke atas Iraq, Somalia dan Yaman… Bermacam-macam peperangan ke atas Lubnan, Bosnia, Kosovo, Chechnya, serangan-serangan ke atas Palestin di Jenin, Gaza dan lain-lain.
Secara ringkasnya tiada suatu daerahpun di muka bumi ini melainkan kamu telah tumpahkan darah di atasnya. Dan pada setiap tempat itu pasti berlaku pembunuhan kanak-kanak, wanita, orang tua, orang awam, orang yang tidak bersenjata, perobohan rumah-rumah kediaman, masjid-masjid, hospital, pusat-pusat bantuan mangsa keganasan yang dikendalikan oleh PBB dan sekolah-sekolah.
Apabila terpadamnya satu peperangan dengan izin Allah, mereka nyalakan pula api peperangan yang lain. Semua peperangan dunia, boleh dikatakan merekalah pencetusnya. Maha benarlah Kalam Allah (كُلَّمَآ أَوۡقَدُواْ نَارً۬ا لِّلۡحَرۡبِ أَطۡفَأَهَا ٱللَّهُۚ وَيَسۡعَوۡنَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَسَادً۬اۚ ) maksudnya: “Tiap-tiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka pula terus-menerus melakukan kerosakan di muka bumi,…” (Al-Maidah:64).
Tentang permusuhan etnik pula, lihat apa yang dilakukan oleh Amerika terhadap Red Indian dan bangsa kulit hitam di Afrika. Begitu juga tindakan Barat mengekang kebebasan umat Islam dan menghalang hak-hak asasi mereka, menceroboh kehormatan mereka, menodai masjid-masjid mereka, membakar dan mencemarinya. Semua itu disaksikan secara terang-terangan dari jauh dan dekat.
Tentang penjara kezaliman, penyiksaan dan penahanan tanpa mengikut undang-undang, lihatlah di Guantanamo, Abu Gharib, penjara-penjara rahsia di Syria, Iraq, Eropah, dalam Negara yang dirampas Zionis Yahudi dan di kebanyakan Negara-negara dunia, Arab dan Islam. Semua itu tidak berhajat kepada bukti akan kewujudan dan kezalimannya. Ia diiktiraf oleh semua Negara, pemerintah, badan-badan dunia dan institusi-institusi antara-bangsa. Itulah erti rahmat kamu kepada umat manusia, keadilan kamu, persamaan sesama manusia, kebebasan dan demokrasi yang kamu laung-laungkan. Palestin – luka yang dalam dan darah yang membuak.
Wahai manusia yang merdeka di Barat, wahai umat yang berakal di seluruh dunia!
Tibalah masa untuk kamu undur dari kezaliman dan keganasan kamu?
Tibalah masa untuk kamu perbaiki apa yang dirosakkan oleh datuk nenek kamu. Kamu telah menanamkan rejim zionis ini secara zalim di atas bumi kami. Maka menjadi kewajipan kamu mencabutnya dengan adil dari bumi kami. Kemudian, telah tiba masanya untuk bangsa yang diusir dari tanah airnya dan rumah kediamannya untuk merasai ni’mat pulang semula ke tanah air, menghirup udara dan mengecapi segala kebaikannya.
Telah tiba masanya untuk bangsa Palestin meni’mati kebebasan, kemuliaan, kehormatan di tanahairnya. Sekiranya kamu tidak laksanakannya, maka daerah itu tidak akan aman, bahkan seluruh dunia tidak akan aman. Tidak akan ada sesiapapun yang berasa aman dan selamat selagi rakyat Palestin tidak mengecapinya. Dan mereka sekali-kali tidak akan mengecapi keamanan melainkan rejim zionis yang merampas itu nyah dari daerah ini.
Angkatan LifeLine 4 Gaza mempunyai alasan di hadapan Tuhannya. Sesungguhnya Gaza telah menyumbang kepada umat Arab dan umat Islam satu gambaran yang hidup tentang apa yang sepatutnya dilakukan oleh setiap muslim, kerajaan dan Negara. Mereka sentiasa melaungkan slogan: jangan kamu takut kepada penguasa yang mengangkat dirinya sebagai raja kepada seluruh manusia, yang menuntut supaya semua manusia tunduk kepada kehendak mereka semata-mata walau terpaksa pengorbankan kebebasan, kehormatan, aqidah dan tanah air sendiri. Mereka mengangkat slogan di hadapan kita: iman yang kuat tidak mungkin dapat dipatahkan, walaupun masa berputar silih berganti.
Bangsa yang teguh pendiriannya pasti akan menang. Kata seorang penyair: Apabila suatu bangsa pada suatu hari telah menetapkan ia akan hidup Maka taqdir pasti akan menyahut kemahuannya itu Malam pasti akan berlalu Rantai-rantai yang mengikat pasti akan terlerai. Sesungguhnya mereka melaungkan di hadapan kita dan di hadapan musuh-musuh kita: sesungguhnya muslimin adalah umat yang tidak akan pupus dan tidak mati. Muslimin akan terus hidup dengan para syuhada’nya, anak-anak mereka akan hidup dengan mengejar syahid.
Kehidupan mereka yang syahid adalah kehidupan bagi umat Islam dan kebanggaannya. Sesungguhnya mereka melaungkan bersama kita: sesungguhnya kebebasan tidak akan diberi oleh perampas, kebebasan tidak boleh ditagih dengan cara rundingan. Tidak pernah terjadi sepanjang sejarah, perampas akan keluar dari bumi yang dirampas kecuali dengan melawan mereka. Satu bangsa tidak akan mencapai kebebasan kecuali dengan jihad. Sesungguhnya sejarah tidak pernah menulis cerita kebebasan dengan dakwat, tetapi dengan darah.
Alangkah tepatnya ungkapan seorang penyair:
Tidak akan tercapai cita-cita dengan angan-angan
Tetapi dunia akan dikuasai dengan perjuangan
Suatu kaum tidak akan sulit mencapai cita-citanya
Andainya mereka tidak berhenti dari berusaha
Mereka berkata kepada kita: sesungguhnya kepungan, kelaparan pembunuhan tidak akan mematahkan semangat pencari kebebasan dan pembebasan, pencinta kemuliaan dan kehormatan. Sesungguhnya dalam perjuangan di jalan Allah dan membebaskan tanah air serta memerdekakannya semua kesusahan enteng belaka.
Mereka melaungkan kepada dunia yang merdeka supaya mengangkat kepungan dan kezaliman daripada Gaza melalui ketetapan antara-bangsa yang adil sebagaimana mereka telah dizalimi dengan ketetapan antara-bangsa yang zalim.
Dan kita berkata kepada dunia seluruhnya: tibalah masanya untuk kamu memukul rejim zionis yang merampas dengan tangan besi, rejim yang tidak henti-henti melanggar ketetapan-ketetapan antara-bangsa ke atas Palestin. Kini kejahatannya makin terserlah di hadapan mata dunia dengan jenayah ala lanunnya yang terbaru, merampas Freedom Flotilla di perairan antara-bangsa.
Sungguh aneh dunia ini. Semua Negara bangkit untuk menghalang lanun di perairan Somalia, Majlis Keselamatan bersidang, mengumpul kekuatan laut dari semua Negara dengan ketetapan yang cukup pantas untuk menghentikan lanun yang berupa individu-individu. Namun pada masa yang sama PBB membutakan matanya, tidak bermaya tangannya, kelu lidahnya untuk menyekat lanun zionis yang mengotorkan tangannya dengan darah puluhan rakyat pelbagai Negara, yang memijak-mijak kehormatan mereka dan menceroboh hak-hak-hak mereka. Seolah-olah PBB dan majlis keselamatan tidak diwujudkan kecuali untuk mewujudkan rejim zionis dengan ketetapan antara-bangsa yang zalim kemudian melindunginya dengan ketetapan antara-bangsa yang zalim.
Kita berkata kepada saudara kita di Palestin:
Sabarlah wahai ahli Palestin, sesungguhnya kemenangan itu akan tercapai dengan kesabaran satu saat sahaja. Fajar pasti menyinsing, janji Allah pasti datang. وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَنَجۡعَلَهُمۡ أَٮِٕمَّةً۬ وَنَجۡعَلَهُمُ ٱلۡوَٲرِثِينَ وَنُمَكِّنَ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَنُرِىَ فِرۡعَوۡنَ وَهَـٰمَـٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنۡهُم مَّا ڪَانُواْ يَحۡذَرُونَ
Maksudnya: “Dan Kami hendak berihsan dengan memberikan pertolongan kepada kaum yang tertindas di negeri itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin-pemimpin, serta hendak menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (apa yang dimiliki oleh Firaun dan kaumnya). Dan Kami hendak memberi mereka kedudukan yang kukuh di negeri itu, serta hendak memperlihatkan kepada Firaun dan Haman bersama-sama tentera mereka apa yang mereka bimbangkan dari golongan yang bertindas itu.” (Al-Qasas: 5-6)
Wahai Negara Arab dan Islam Wahai pertubuhan-pertubuhan Islam Wahai Jamiah Arabiyyah,
Maralah untuk memecahkan kepungan yang menyekat saudara-saudara kamu di Gaza.
Berjalanlah dalam satu kafilah menuju ke Palestin.
Janganlah kamu takut kepada Amerika yang mendokong rejim zionis, yang menutup jenayah mereka. Jangan kamu gerun kepada rejim zionis. Sesungguhnya telah terbongkar kelemahan mereka dan ketidak upayaan mereka.
Cukuplah bagi kamu berada dalam kehinaan hampir empat tahun, kini Freedom Flotilla pula mendahului kamu.
Mereka telah menghulurkan syuhada’, sedangkan bilangan kamu tidak kurang daripada mereka. Selepas ini orang lain pula akan mengikuti jejak mereka sekalipun angkatan pertama dihalang oleh rejim zionis dengan cara yang tidak bermaruah dan tidak mematuhi sebarang undang-undang dan perjanjian antara-bangsa.
Ketahuilah bahawa kepungan akan dipecahkan dari Gaza sama ada kamu mara atau kamu mundur. Tetapi kami menyeru kamu demi mempertahankan Islam, demi hak persaudaraan Islam, demi hak kejiranan supaya kamu mencapai kemuliaan dan membasuh kehinaan dari diri kamu.
Ketahuilah wahai umat Islam, sesungguhnya jihad sekarang ini adalah fardhu ‘ain. Wajib di atas para pemerintah, jika mereka sendiri enggan mengangkat bendera jihad, jangan menghalang rakyat dari melakukannya. Mereka hendaklah membuka sempadan untuk memberi laluan kepada mujahidin (وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ ۥۤۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ ) maksudnya: “…dan sesungguhnya Allah akan menolong sesiapa yang menolong agamaNya (agama Islam); sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.” (Al-Hajj:40).
Ketahuilah bahawa kebatilan tidak akan menang dalam sesuatu pertempuran apabila kebenaran bangkit menentang. Apabila bertembungnya dua musuh ‘kebenaran dan kebatilan’, pertempuran antara keduanya akan berlaku dalam beberapa pusingan.
Pusingan yang awal kebatilan menang, kemudian pertempuran akan berakhir dengan kemenangan kebenaran. Inilah rahsia firman Allah (وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ ) “…dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qasas:83) إِنَّ ٱلۡبَـٰطِلَ كَانَ زَهُوقً۬ا “… sesungguhnya yang batil itu sememangnya satu perkara yang tetap lenyap.” (Al-Isra’:81) وَكَانَ حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ “… dan sememangnya adalah menjadi tanggungjawab Kami menolong orang-orang yang beriman.” (Ar-Rum:47) وَيَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَفۡرَحُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (٤) بِنَصۡرِ ٱللَّهِۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ (٥) وَعۡدَ ٱللَّهِۖ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ وَعۡدَهُ ۥ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ “… dan sesudah berlakunya dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira; Dengan kemenangan yang diberi Allah. Dia memberi kemenangan kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan Dialah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. Demikian dijanjikan Allah. Allah tidak pernah mengubah janjiNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya).” (Ar-Rum: 4, 5, 6)
Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.
Sumber:http://fikrah-dakwah.blogspot.com/
Artikel asal: http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=65986&SecID=213
Amma ba’du…
Sesungguhnya kebebasan adalah satu daripada fitrah manusia, anugerah dari Allah untuk seluruh makhluk-Nya. Tidak ada seorangpun – walau setinggi mana kedudukannya - berhak untuk merampasnya.
Hakikat ini sangat jelas. Allah s.w.t. sendiri tidak memaksa sesiapapun supaya beriman kepada-Nya sebagaimana ditegaskan di dalam firman-Nya (لَآ إِكۡرَاهَ فِى ٱلدِّينِۖ), maksudnya “Tidak ada paksaan dalam agama (Islam)…” (Al-Baqarah:256).
Kebebasan paling tinggi terpapar di persada maya, pada keEsaan Allah Yang Maha Tunggal, mencipta dan mentadbir. Dan perhambaan diri kepada Dia Yang Esa adalah kemuncak kebebasan paling tinggi bagi umat manusia. Dengan mengabdikan kepada Allah, manusia bebas dari menyembah tiga ‘tuhan’ yang sebenarnya tidak layak dilayak disembah: batu, manusia dan hawa nafsu.
Pengabdian diri kepada Allah juga membebaskan manusia dari kongkongan pengabdian kepada adat resam dan budaya bangsa, bebas dari pengaruh manusia dan bebas dari cengkaman nafsu durjana. Dengan mengabdikan diri kepada Allah, darjat manusia terangkat ke mercu ketinggian, mencecah kebenaran, menjadi hamba kepada Yang Maha Benar, Maha Esa dan Maha Tunggal, tempat bergantung segala sesuatu, tiada bandingan dan tiada sekutu.
Sesebuah Negara tidak akan bebas, tidak akan memperoleh kemerdekaan yang hakiki dari sebarang bentuk penjajahan kecuali apabila rakyatnya telah merdeka jiwa raganya. Inilah maksud firman Allah s.w.t. (إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡۗ ) maksudnya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri…” (Ar-Ra’d:11).
Dan bangsa yang paling berhak hidup ialah yang paling banyak berkorban untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Islam telah datang untuk membebaskan manusia daripada perhambaan kepada selain Allah. Hal ini pernah diungkapkan dengan begitu indah sekali oleh pahlawan Islam Rab’ei bin ‘Aamir: “Sesungguhnya Allah telah membangkitkan kami supaya kami mengeluarkan hamba-hamba-Nya daripada menyembah hamba kepada menyembah Tuhan sekelian hamba, daripada kezaliman agama-agama kepada keadilan Islam dan daripada kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan akhirat”.
Kata-kata ini sejajar dengan ungkapan yang pernah ditegaskan oleh Nabi Allah Musa a.s. ketika beliau berjuang untuk membebaskan Bani Israel dari cengkaman Firaun (وَتِلۡكَ نِعۡمَةٌ۬ تَمُنُّہَا عَلَىَّ أَنۡ عَبَّدتَّ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ ) maksudnya “Dan budimu memeliharaku yang engkau bangkit-bangkitkan itu adalah kerana engkau telah bertindak memperhambakan kaum Bani Israil.” (Asy-Syu’ara’:22)
Wahai dunia seluruhnya…
Sesungguhnya kebebasan manusia semua tidak akan tegak kecuali di bawah naungan Islam. Islam memberikan kebebasan kepada semua golongan hidup di bawah dakapannya tanpa membeza-bezakan antara manusia berdasarkan agama yang dianutinya, bangsa dan warna kulitnya, status sosial serta darjat keturunannya. Semuanya sama dari segi hak mendapat kebebasan.
Islam berpegang kepada prinsip manusia semuanya berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah. Tiada kelebihan bagi orang Arab atau Ajam kecuali dengan taqwa. (يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍ۬ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبً۬ا وَقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٮٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ۬) maksudnya “Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).” (Al-Hujurat:13)
Adakah di sana terdapat satu pendirian yang lebih hebat daripada pendirian yang telah ditunjukkan oleh Umar bin al-Khattab ketika dia melayan gabenornya di Mesir, ‘Amru bin al-Aas r.a.? Anak kepada gabenor, telah menampar seorang Kristian sambil berbangga dengan kedudukan dan kemuliaan datuk neneknya. Lalu Umar mengeluarkan perintahnya: “tangkap anak orang yang mulia itu, dan kenakan dia hukuman qisas dengan perintah Umar!” Dan kepada ‘anak orang yang mulia’ itu Umar mengajukan soalan cepu masnya: “bilakah kamu dibenarkan memperhambakan manusia, sedangkan mereka telah dilahirkan ibu mereka sebagai insan yang merdeka?”
Sesungguhnya Islam, sejak dahulu, sekarang dan akan datang merupakan payung rahmat, keadilan, kebebasan, persamaan yang meliputi seluruh persada bumi dan menaungi seluruh manusia, hamba kepada Penciptanya. Kebebasan adalah sesuatu yang difardhukan.
Sesungguhnya Imam al-Banna telah menegaskan sejak permulaan munculnya gerakan dakwah ini bahawa kemerdekaan adalah sesuatu yang difardhukan di dalam Islam.
Beliau berkata: “Apabila kamu ditanya, kamu menyeru manusia kepada apa? Maka jawablah, kami menyeru kepada Islam yang dibawa oleh junjungan kami, Muhammad s.a.w. dan kerajaan adalah sebahagian daripadanya, kebebasan adalah satu fardhu daripada fardhu-fardhunya. Sekiranya mereka bertanya lagi, itu adalah politik. Maka katakanlah kepada mereka, inilah Islam dan kami tidak mengenali pembahagian-pembahagian yang kamu nyatakan itu! Seterusnya beliau menyatakan dengan lebih jelas lagi: adapun kata-kata kami bahawa kami adalah orang politik, yang kami maksudkan ialah kami mengambil berat tentang urusan umat kami dan kami beriktiqad bahawa kekuatan dalam melaksanakan ajaran Islam adalah sebahagian daripada ajaran Islam itu sendiri. Ia termasuk di dalam ruang lingkupnya dan teradun di bawah hukum-hakamnya. Kami percaya bahawa kebebasan politik dan kemuliaan bangsa adalah satu tiang daripada tiang-tiang Islam yang utuh, satu kewajipan daripada kewajipan-kewajipannya.
Dan kami berusaha bersungguh-sungguh untuk menyempurnakan kebebasan serta institusi pelaksanaannya. Dalam kami melaksanakan usaha ini, kami yakin bahawa kami tidak mendatangkan sesuatu yang baru. Semua ini diketahui oleh setiap muslim yang mempelajari Islam dengan betul. Kami tidak mengetahui tentang dakwah kami, dan tidak boleh membayangkan kewujudannya melainkan untuk melaksankan tujuan ini. Kami tidak akan berganjak daripadanya walau seurat rambut sekalipun daripada tugas dakwah kepada Islam dengan makna ini. Islam tidak menuntut daripada muslim berdakwah dengan sekadar memberi nasihat dan peringatan sahaja.
Sebaliknya Islam sentiasa menyeru agar berjuang dan berjihad (وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَہۡدِيَنَّہُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ) maksudnya, “Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.” (Al-Ankabut:69)
Wahai pendokong kebenaran,
Inilah din kita. Inilah kedudukan kebebasan di dalam agama Islam kita. Sesungguhnya kita telah merealisasikannya. Dan kita telah jadikan ia benar-benar terlaksana di alam nyata. Maka dunia telah mendapat ni’mat daripadanya, telah mengecapi kebahagiaan dan keamanan dengannya.
Maka apakah sumbangan kalian (wahai dunia barat)?
Apa yang kamu persembahkan adalah serangan yang tidak berperi kemanusiaan.
Apa yang tercatat di dalam deklarasi sejagat tentang hak asasi manusia, pengisytiharan undang-undang yang melindungi hak-hak manusia, semua itu hanya sekadar untuk mempastikan agar rakyat tidak memberontak menentang kezaliman dan penindasan kalian. Kemudian tercatat perkara (3) daripada deklarasi itu: bagi setiap individu hak untuk hidup, kebebasan dan keselamatan diri, dan perkara (5): tidak ada seorang manusiapun yang boleh disiksa, dihukum, dikasari, dilayan dengan cara yang buruk atau dijatuhkan kehormatan dirinya.
Namun dari segi praktiknya apa yang kamu telah sumbangkan kepada umat manusia wahai dunia yang kononnya bertamadun? Semuanya adalah meruntuhkan apa yang telah wujud sebelumnya. Perang dunia sebagai contoh, yang telah menghancurkan segala sesuatu, tidak ada umat Islam yang terlibat walau sekelumit. Bom atom di Jepun, pembunuhan jutaan manusia di Eropah, pengusiran bangsa Algeria dari Perancis, pengusiran rakyat Libya dari Itali, apa yang dilakukan oleh British di Mesir, Syria, Iraq, India, Pakistan dan Afghanistan, menghitamkan titik-titik sejarahnya. Begitu juga apa yang dilakukan oleh Amerika di Vietnam dan Korea. Serangan tiga penjuru (British, Perancis dan Rejim Zionis) ke atas Mesir, serangan Zionis ke atas Mesir tahun 1967, serangan ke atas Afghanistan yang kadang-kadang datangnya dari Rusia dan kadang-kadang datangnya dari Amerika dengan sokongan dunia, serangan ke atas India dan Pakistan, serangan ke atas Iraq, Somalia dan Yaman… Bermacam-macam peperangan ke atas Lubnan, Bosnia, Kosovo, Chechnya, serangan-serangan ke atas Palestin di Jenin, Gaza dan lain-lain.
Secara ringkasnya tiada suatu daerahpun di muka bumi ini melainkan kamu telah tumpahkan darah di atasnya. Dan pada setiap tempat itu pasti berlaku pembunuhan kanak-kanak, wanita, orang tua, orang awam, orang yang tidak bersenjata, perobohan rumah-rumah kediaman, masjid-masjid, hospital, pusat-pusat bantuan mangsa keganasan yang dikendalikan oleh PBB dan sekolah-sekolah.
Apabila terpadamnya satu peperangan dengan izin Allah, mereka nyalakan pula api peperangan yang lain. Semua peperangan dunia, boleh dikatakan merekalah pencetusnya. Maha benarlah Kalam Allah (كُلَّمَآ أَوۡقَدُواْ نَارً۬ا لِّلۡحَرۡبِ أَطۡفَأَهَا ٱللَّهُۚ وَيَسۡعَوۡنَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَسَادً۬اۚ ) maksudnya: “Tiap-tiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka pula terus-menerus melakukan kerosakan di muka bumi,…” (Al-Maidah:64).
Tentang permusuhan etnik pula, lihat apa yang dilakukan oleh Amerika terhadap Red Indian dan bangsa kulit hitam di Afrika. Begitu juga tindakan Barat mengekang kebebasan umat Islam dan menghalang hak-hak asasi mereka, menceroboh kehormatan mereka, menodai masjid-masjid mereka, membakar dan mencemarinya. Semua itu disaksikan secara terang-terangan dari jauh dan dekat.
Tentang penjara kezaliman, penyiksaan dan penahanan tanpa mengikut undang-undang, lihatlah di Guantanamo, Abu Gharib, penjara-penjara rahsia di Syria, Iraq, Eropah, dalam Negara yang dirampas Zionis Yahudi dan di kebanyakan Negara-negara dunia, Arab dan Islam. Semua itu tidak berhajat kepada bukti akan kewujudan dan kezalimannya. Ia diiktiraf oleh semua Negara, pemerintah, badan-badan dunia dan institusi-institusi antara-bangsa. Itulah erti rahmat kamu kepada umat manusia, keadilan kamu, persamaan sesama manusia, kebebasan dan demokrasi yang kamu laung-laungkan. Palestin – luka yang dalam dan darah yang membuak.
Wahai manusia yang merdeka di Barat, wahai umat yang berakal di seluruh dunia!
Tibalah masa untuk kamu undur dari kezaliman dan keganasan kamu?
Tibalah masa untuk kamu perbaiki apa yang dirosakkan oleh datuk nenek kamu. Kamu telah menanamkan rejim zionis ini secara zalim di atas bumi kami. Maka menjadi kewajipan kamu mencabutnya dengan adil dari bumi kami. Kemudian, telah tiba masanya untuk bangsa yang diusir dari tanah airnya dan rumah kediamannya untuk merasai ni’mat pulang semula ke tanah air, menghirup udara dan mengecapi segala kebaikannya.
Telah tiba masanya untuk bangsa Palestin meni’mati kebebasan, kemuliaan, kehormatan di tanahairnya. Sekiranya kamu tidak laksanakannya, maka daerah itu tidak akan aman, bahkan seluruh dunia tidak akan aman. Tidak akan ada sesiapapun yang berasa aman dan selamat selagi rakyat Palestin tidak mengecapinya. Dan mereka sekali-kali tidak akan mengecapi keamanan melainkan rejim zionis yang merampas itu nyah dari daerah ini.
Angkatan LifeLine 4 Gaza mempunyai alasan di hadapan Tuhannya. Sesungguhnya Gaza telah menyumbang kepada umat Arab dan umat Islam satu gambaran yang hidup tentang apa yang sepatutnya dilakukan oleh setiap muslim, kerajaan dan Negara. Mereka sentiasa melaungkan slogan: jangan kamu takut kepada penguasa yang mengangkat dirinya sebagai raja kepada seluruh manusia, yang menuntut supaya semua manusia tunduk kepada kehendak mereka semata-mata walau terpaksa pengorbankan kebebasan, kehormatan, aqidah dan tanah air sendiri. Mereka mengangkat slogan di hadapan kita: iman yang kuat tidak mungkin dapat dipatahkan, walaupun masa berputar silih berganti.
Bangsa yang teguh pendiriannya pasti akan menang. Kata seorang penyair: Apabila suatu bangsa pada suatu hari telah menetapkan ia akan hidup Maka taqdir pasti akan menyahut kemahuannya itu Malam pasti akan berlalu Rantai-rantai yang mengikat pasti akan terlerai. Sesungguhnya mereka melaungkan di hadapan kita dan di hadapan musuh-musuh kita: sesungguhnya muslimin adalah umat yang tidak akan pupus dan tidak mati. Muslimin akan terus hidup dengan para syuhada’nya, anak-anak mereka akan hidup dengan mengejar syahid.
Kehidupan mereka yang syahid adalah kehidupan bagi umat Islam dan kebanggaannya. Sesungguhnya mereka melaungkan bersama kita: sesungguhnya kebebasan tidak akan diberi oleh perampas, kebebasan tidak boleh ditagih dengan cara rundingan. Tidak pernah terjadi sepanjang sejarah, perampas akan keluar dari bumi yang dirampas kecuali dengan melawan mereka. Satu bangsa tidak akan mencapai kebebasan kecuali dengan jihad. Sesungguhnya sejarah tidak pernah menulis cerita kebebasan dengan dakwat, tetapi dengan darah.
Alangkah tepatnya ungkapan seorang penyair:
Tidak akan tercapai cita-cita dengan angan-angan
Tetapi dunia akan dikuasai dengan perjuangan
Suatu kaum tidak akan sulit mencapai cita-citanya
Andainya mereka tidak berhenti dari berusaha
Mereka berkata kepada kita: sesungguhnya kepungan, kelaparan pembunuhan tidak akan mematahkan semangat pencari kebebasan dan pembebasan, pencinta kemuliaan dan kehormatan. Sesungguhnya dalam perjuangan di jalan Allah dan membebaskan tanah air serta memerdekakannya semua kesusahan enteng belaka.
Mereka melaungkan kepada dunia yang merdeka supaya mengangkat kepungan dan kezaliman daripada Gaza melalui ketetapan antara-bangsa yang adil sebagaimana mereka telah dizalimi dengan ketetapan antara-bangsa yang zalim.
Dan kita berkata kepada dunia seluruhnya: tibalah masanya untuk kamu memukul rejim zionis yang merampas dengan tangan besi, rejim yang tidak henti-henti melanggar ketetapan-ketetapan antara-bangsa ke atas Palestin. Kini kejahatannya makin terserlah di hadapan mata dunia dengan jenayah ala lanunnya yang terbaru, merampas Freedom Flotilla di perairan antara-bangsa.
Sungguh aneh dunia ini. Semua Negara bangkit untuk menghalang lanun di perairan Somalia, Majlis Keselamatan bersidang, mengumpul kekuatan laut dari semua Negara dengan ketetapan yang cukup pantas untuk menghentikan lanun yang berupa individu-individu. Namun pada masa yang sama PBB membutakan matanya, tidak bermaya tangannya, kelu lidahnya untuk menyekat lanun zionis yang mengotorkan tangannya dengan darah puluhan rakyat pelbagai Negara, yang memijak-mijak kehormatan mereka dan menceroboh hak-hak-hak mereka. Seolah-olah PBB dan majlis keselamatan tidak diwujudkan kecuali untuk mewujudkan rejim zionis dengan ketetapan antara-bangsa yang zalim kemudian melindunginya dengan ketetapan antara-bangsa yang zalim.
Kita berkata kepada saudara kita di Palestin:
Sabarlah wahai ahli Palestin, sesungguhnya kemenangan itu akan tercapai dengan kesabaran satu saat sahaja. Fajar pasti menyinsing, janji Allah pasti datang. وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَنَجۡعَلَهُمۡ أَٮِٕمَّةً۬ وَنَجۡعَلَهُمُ ٱلۡوَٲرِثِينَ وَنُمَكِّنَ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَنُرِىَ فِرۡعَوۡنَ وَهَـٰمَـٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنۡهُم مَّا ڪَانُواْ يَحۡذَرُونَ
Maksudnya: “Dan Kami hendak berihsan dengan memberikan pertolongan kepada kaum yang tertindas di negeri itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin-pemimpin, serta hendak menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (apa yang dimiliki oleh Firaun dan kaumnya). Dan Kami hendak memberi mereka kedudukan yang kukuh di negeri itu, serta hendak memperlihatkan kepada Firaun dan Haman bersama-sama tentera mereka apa yang mereka bimbangkan dari golongan yang bertindas itu.” (Al-Qasas: 5-6)
Wahai Negara Arab dan Islam Wahai pertubuhan-pertubuhan Islam Wahai Jamiah Arabiyyah,
Maralah untuk memecahkan kepungan yang menyekat saudara-saudara kamu di Gaza.
Berjalanlah dalam satu kafilah menuju ke Palestin.
Janganlah kamu takut kepada Amerika yang mendokong rejim zionis, yang menutup jenayah mereka. Jangan kamu gerun kepada rejim zionis. Sesungguhnya telah terbongkar kelemahan mereka dan ketidak upayaan mereka.
Cukuplah bagi kamu berada dalam kehinaan hampir empat tahun, kini Freedom Flotilla pula mendahului kamu.
Mereka telah menghulurkan syuhada’, sedangkan bilangan kamu tidak kurang daripada mereka. Selepas ini orang lain pula akan mengikuti jejak mereka sekalipun angkatan pertama dihalang oleh rejim zionis dengan cara yang tidak bermaruah dan tidak mematuhi sebarang undang-undang dan perjanjian antara-bangsa.
Ketahuilah bahawa kepungan akan dipecahkan dari Gaza sama ada kamu mara atau kamu mundur. Tetapi kami menyeru kamu demi mempertahankan Islam, demi hak persaudaraan Islam, demi hak kejiranan supaya kamu mencapai kemuliaan dan membasuh kehinaan dari diri kamu.
Ketahuilah wahai umat Islam, sesungguhnya jihad sekarang ini adalah fardhu ‘ain. Wajib di atas para pemerintah, jika mereka sendiri enggan mengangkat bendera jihad, jangan menghalang rakyat dari melakukannya. Mereka hendaklah membuka sempadan untuk memberi laluan kepada mujahidin (وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ ۥۤۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ ) maksudnya: “…dan sesungguhnya Allah akan menolong sesiapa yang menolong agamaNya (agama Islam); sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.” (Al-Hajj:40).
Ketahuilah bahawa kebatilan tidak akan menang dalam sesuatu pertempuran apabila kebenaran bangkit menentang. Apabila bertembungnya dua musuh ‘kebenaran dan kebatilan’, pertempuran antara keduanya akan berlaku dalam beberapa pusingan.
Pusingan yang awal kebatilan menang, kemudian pertempuran akan berakhir dengan kemenangan kebenaran. Inilah rahsia firman Allah (وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ ) “…dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qasas:83) إِنَّ ٱلۡبَـٰطِلَ كَانَ زَهُوقً۬ا “… sesungguhnya yang batil itu sememangnya satu perkara yang tetap lenyap.” (Al-Isra’:81) وَكَانَ حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ “… dan sememangnya adalah menjadi tanggungjawab Kami menolong orang-orang yang beriman.” (Ar-Rum:47) وَيَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَفۡرَحُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (٤) بِنَصۡرِ ٱللَّهِۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ (٥) وَعۡدَ ٱللَّهِۖ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ وَعۡدَهُ ۥ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ “… dan sesudah berlakunya dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira; Dengan kemenangan yang diberi Allah. Dia memberi kemenangan kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan Dialah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani. Demikian dijanjikan Allah. Allah tidak pernah mengubah janjiNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya).” (Ar-Rum: 4, 5, 6)
Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.
Sumber:http://fikrah-dakwah.blogspot.com/
Artikel asal: http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=65986&SecID=213
PALESTINE W ARE WITH U
Palestine: Malaysian Are With You
Tarikh: 9 Jun 2010 (Rabu)
Masa: 8.00 - 11.30 malam
Tempat: Dewan Sivik MBPJ, Petaling Jaya
Panelis2:
Ust.Hasanuddin Mohd. Yunus
YB Khalid Samad
Rep. Concil of Churches of Malaysia
Hadil El-Khouly
Rep. PACE
Rep. Haluan Palestin
Persembahan istimewa:
Puisi Palestin oleh Hishamuddin Rais
Lagu Palestin oleh Muadz
Tayangan Multimedia
Sebarkan! Sebarkan! Sebarkan!
Sekian, jazakumullahu khairan kathira.
Tarikh: 9 Jun 2010 (Rabu)
Masa: 8.00 - 11.30 malam
Tempat: Dewan Sivik MBPJ, Petaling Jaya
Panelis2:
Ust.Hasanuddin Mohd. Yunus
YB Khalid Samad
Rep. Concil of Churches of Malaysia
Hadil El-Khouly
Rep. PACE
Rep. Haluan Palestin
Persembahan istimewa:
Puisi Palestin oleh Hishamuddin Rais
Lagu Palestin oleh Muadz
Tayangan Multimedia
Sebarkan! Sebarkan! Sebarkan!
Sekian, jazakumullahu khairan kathira.
Wednesday, May 19, 2010
TERSANGAT RINDU...
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Alhamdulillah, aku diuji dengan kerosakan hp yang membuatkan hubunganku dengan dunia luar seakan-akan terputus. Ada banyak hikmahnya... secara zahir memang aku tak kisah lagipun aku boleh fokus pada persiapan akhir presentation untuk projek akhir rekabentuk ku. dan Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar sewaktu pembentangan, semuanya dipermudahkan Allah.
Dan semalam, alhamdulillah, aku diberi pinjam handset oleh house mate DS ku.
Buka2...yang pertama skali aku check adalah voicemail yang masuk.
Bila bukak..ku dengar suara abahku dan anak saudaraku..
Rasa bersalah yang amat sangat!!
Adakah aku telah melupakan hak mereka terhadap diriku??
Pada saat ini juga kurasakan ingin ku pulang segera menemui mereka.
Hatiku terasa rindu yang amat sangat...dah berbulan-bulan lamanya ku tak pulang berjumpa abah, adik-adikku dan keluargaku.
Warrgghh..rindunya..
Bila anak sedaraku yang kecil bertanyakanku bila nak balik?
Alasanku..."tak boleh balik, makcik sibuk nanti dah habis kerja sekolah semua, makcik balik.."
Setiap kali ditanya, aku memberikan alasan yang sama.
Memang tersangatlah rindu..berulang-ulang kulihat gambar yang tersimpan dalam laptop. Bagiku, cukuplah buat pengubat rindu.
Memang tak dinafikan aku perlukan masa yang lebih untuk menyiapkan semua kerja2 ku..dan kini masih bertungkus lumus menyiapkan thesis..hu..hu..
Dalam hati memang sangat2 rindu kat mereka.
Abah, adik2, kakak2 n anak2 sedaraku...
Maaf sangat2 atas kecuaianku jika tidak sempurna dalam menunaikan amanahku..
Sesungguhnya kulakukan ini semua untuk memberi yang terbaik untuk keluargaku
Kerana ku tahu keluargaku meletakkan harapan yang tinggi pada diri ini..
Redhailah diri ini untuk berada disini buat beberapa waktu lagi untuk kusiapkan tugasanku yang belum selesai.
InsyaAllah, akan ku tebus semua kesilapanku ini dengan menunaikan tanggungjawab yang pernah kujanjikan dahulu pada seseorang yang melihat kita dari jauh..
Doakan yang terbaik buatku,semoga dipermudahkan segala urusan..Amiin.
Alhamdulillah, aku diuji dengan kerosakan hp yang membuatkan hubunganku dengan dunia luar seakan-akan terputus. Ada banyak hikmahnya... secara zahir memang aku tak kisah lagipun aku boleh fokus pada persiapan akhir presentation untuk projek akhir rekabentuk ku. dan Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar sewaktu pembentangan, semuanya dipermudahkan Allah.
Dan semalam, alhamdulillah, aku diberi pinjam handset oleh house mate DS ku.
Buka2...yang pertama skali aku check adalah voicemail yang masuk.
Bila bukak..ku dengar suara abahku dan anak saudaraku..
Rasa bersalah yang amat sangat!!
Adakah aku telah melupakan hak mereka terhadap diriku??
Pada saat ini juga kurasakan ingin ku pulang segera menemui mereka.
Hatiku terasa rindu yang amat sangat...dah berbulan-bulan lamanya ku tak pulang berjumpa abah, adik-adikku dan keluargaku.
Warrgghh..rindunya..
Bila anak sedaraku yang kecil bertanyakanku bila nak balik?
Alasanku..."tak boleh balik, makcik sibuk nanti dah habis kerja sekolah semua, makcik balik.."
Setiap kali ditanya, aku memberikan alasan yang sama.
Memang tersangatlah rindu..berulang-ulang kulihat gambar yang tersimpan dalam laptop. Bagiku, cukuplah buat pengubat rindu.
Memang tak dinafikan aku perlukan masa yang lebih untuk menyiapkan semua kerja2 ku..dan kini masih bertungkus lumus menyiapkan thesis..hu..hu..
Dalam hati memang sangat2 rindu kat mereka.
Abah, adik2, kakak2 n anak2 sedaraku...
Maaf sangat2 atas kecuaianku jika tidak sempurna dalam menunaikan amanahku..
Sesungguhnya kulakukan ini semua untuk memberi yang terbaik untuk keluargaku
Kerana ku tahu keluargaku meletakkan harapan yang tinggi pada diri ini..
Redhailah diri ini untuk berada disini buat beberapa waktu lagi untuk kusiapkan tugasanku yang belum selesai.
InsyaAllah, akan ku tebus semua kesilapanku ini dengan menunaikan tanggungjawab yang pernah kujanjikan dahulu pada seseorang yang melihat kita dari jauh..
Doakan yang terbaik buatku,semoga dipermudahkan segala urusan..Amiin.
Wednesday, May 12, 2010
MENDAMBA ANUGERAH KUDUS YG BERNAMA "UKHUWWAH"
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Alhamdulillah, hari ni aku sempat berkongsi bersama akhawat DS sebuah buku yang sangat menyentuh hati bertajuk "ukhuwwah islamiyyah" tulisan Abdullah Nasih Alwi. Bagiku, gaya persembahan pengisian dalam buku ini sangat menarik. Setiap ayat yang tercatat membuatkan hatiku tertusuk dengan bait-baitnya yang cukup indah umpama sebuah naskhah cinta untuk ku mendidik diri menyambung persaudaraan dengan saudara seakidahku.
Penulis memulakan dengan menjelaskan pengertian ukhuwwahfillah (persaudaraan kerana Allah), satu anugerah kudus dari Allah, sebagai suluhan Rabbaniyyah & nikmat Ilahiyyah yang dicampakkan ke dalam hati-hati hamba-hambaNya yang ikhlas, dalam hati para wali, orang2 suci dan bertaqwa.
Firman Allah swt
"Kalau engkau belanjakan apa yang ada di bumi semuanya pun engkau tidak dapat menyatukan antara hati-hati mereka, tetapi Allahlah yang menyatukan mereka". (al-anfal:63)
"..Dan ingatlah nikmat Allah ke atas kamu dimana dulunya kamu bermusuhan, maka dijinakkan antara hati-hati kamu, lalu jadilah kamu dengan nikmatnya bersaudara (berukhuwwah)" (al-imran:103)
Secara ringkasnya, penulis mengupas hubungan antara:
iman <--> ukhuwwah
Tidak ada ukhuwwah tanpa iman, berdasarkan firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu tidak lain melainkan bersaudara..)"(al-Hujurat:10)
taqwa <--> kasih sayang
Tidak ada hubungan kasih sayang tanpa taqwa, berdasarkan firman Allah:
"...orang2 yang bersahabat setia pada hari itu menjadi musuh antara satu sama lain kecuali orang-orang yang bertaqwa". (al-zukhruf:67)
Nah, inilah dia elemen utama dalam memasakkan "ukhuwwah" dalam hati kita!
Melihat kepada hubungan diatas, ku bermuhasabah semula sejauhmanakah imanku untuk ku memperoleh dan merasai nikmat ukhuwwah yang sebenarnya..ukhuwwah yang dicampak hanya buat hati-hati yang ikhlas beriman kepada Allah..sesungguhnya, aku bukanlah orang yang layak untuk meminta lebih jika aku sendiri tidak menjaga imanku.
Ya Allah Engkau kurniakanlah aku iman yang terpasak teguh dijiwa, dengan hanya mengharap redhaMu..kerana aku juga ingin merasai anugerah kudus yang bernama "ukhuwwah" itu...
Begitulah juga dengan kasih sayang...nikmat kasih sayang yang sebenar hanya benar2 dirasai oleh mereka yang bertaqwa..tanpa taqwa, tiadalah wujud kasih sayang yang benar2 kita dambakan. Perasaan sayang ini hanya subur dikalangan hati-hati yang teguh dalam memelihara dirinya dengan sifat taqwa. Dan inilah jua yang kudambakan..kasih sayang daripada mereka yang bertaqwa..dan aku tidak layak mengharap diriku disayangi jika aku sendiri kurang sifat taqwanya.
Ya Allah Engkau kurniakanlah aku dengan hiasan sifat taqwa yang sentiasa mendampingi diri ini..
Disini ingin kukongsikan frasa indah yang dipetik daripada buku ukhuwwah islamiyyah page ke-6 :
"Manusia yang jiwanya tegak diatas iman, dan yang disebatikan dengan taqwa bila ditemukan dengan manusia yang sama sepertinya, ia akan merasai nikmat kemesraan dijiwanya sejak detik pertama perkenalannya..dua jiwa yang berlainan jasad itu bersebati seolah-olah keduanya berkongsi satu jiwa, degupan jantung keduanya berdegup seolah-olah satu jantung. Maka disitulah kasih sayang memainkan peranannya, ia menyerap berdenyut dalam urat nadi keduanya, lantas saling berpegang tanganlah dua bersaudara itu dalam suasana mesra dan berkasih sayang, supaya sama-sama dapat berjalan bersiar-siar dalam taman yang suci murni, sama-sama menghirup udara bersih dengan pernafasan setia, sama-sama mendapat teduhan dalam perjalanan di bawah naungan yang nyaman lagi menyegarkan, dan disaat itulah keduanya seolah-olah membisikkan ke pendengaran manusia-manusia lain mengenai hakikat persaudaraan mereka: Kita ialah engkau-aku dan aku-engkau adalah jiwa di dua badan"
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau yang Maha Tahu, saksikanlah hati-hati yang berkumpul dijalanMu ini adalah hati-hati yang ikhlas bersatu demi mencari REDHAMU..Kami memohon Ya Allah Engkau ikatkanlah hati kami dan suburkanlah kemesraan diantara hati-hati kami". Ameen..Ya Rabb..
Alhamdulillah, hari ni aku sempat berkongsi bersama akhawat DS sebuah buku yang sangat menyentuh hati bertajuk "ukhuwwah islamiyyah" tulisan Abdullah Nasih Alwi. Bagiku, gaya persembahan pengisian dalam buku ini sangat menarik. Setiap ayat yang tercatat membuatkan hatiku tertusuk dengan bait-baitnya yang cukup indah umpama sebuah naskhah cinta untuk ku mendidik diri menyambung persaudaraan dengan saudara seakidahku.
Penulis memulakan dengan menjelaskan pengertian ukhuwwahfillah (persaudaraan kerana Allah), satu anugerah kudus dari Allah, sebagai suluhan Rabbaniyyah & nikmat Ilahiyyah yang dicampakkan ke dalam hati-hati hamba-hambaNya yang ikhlas, dalam hati para wali, orang2 suci dan bertaqwa.
Firman Allah swt
"Kalau engkau belanjakan apa yang ada di bumi semuanya pun engkau tidak dapat menyatukan antara hati-hati mereka, tetapi Allahlah yang menyatukan mereka". (al-anfal:63)
"..Dan ingatlah nikmat Allah ke atas kamu dimana dulunya kamu bermusuhan, maka dijinakkan antara hati-hati kamu, lalu jadilah kamu dengan nikmatnya bersaudara (berukhuwwah)" (al-imran:103)
Secara ringkasnya, penulis mengupas hubungan antara:
iman <--> ukhuwwah
Tidak ada ukhuwwah tanpa iman, berdasarkan firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu tidak lain melainkan bersaudara..)"(al-Hujurat:10)
taqwa <--> kasih sayang
Tidak ada hubungan kasih sayang tanpa taqwa, berdasarkan firman Allah:
"...orang2 yang bersahabat setia pada hari itu menjadi musuh antara satu sama lain kecuali orang-orang yang bertaqwa". (al-zukhruf:67)
Nah, inilah dia elemen utama dalam memasakkan "ukhuwwah" dalam hati kita!
Melihat kepada hubungan diatas, ku bermuhasabah semula sejauhmanakah imanku untuk ku memperoleh dan merasai nikmat ukhuwwah yang sebenarnya..ukhuwwah yang dicampak hanya buat hati-hati yang ikhlas beriman kepada Allah..sesungguhnya, aku bukanlah orang yang layak untuk meminta lebih jika aku sendiri tidak menjaga imanku.
Ya Allah Engkau kurniakanlah aku iman yang terpasak teguh dijiwa, dengan hanya mengharap redhaMu..kerana aku juga ingin merasai anugerah kudus yang bernama "ukhuwwah" itu...
Begitulah juga dengan kasih sayang...nikmat kasih sayang yang sebenar hanya benar2 dirasai oleh mereka yang bertaqwa..tanpa taqwa, tiadalah wujud kasih sayang yang benar2 kita dambakan. Perasaan sayang ini hanya subur dikalangan hati-hati yang teguh dalam memelihara dirinya dengan sifat taqwa. Dan inilah jua yang kudambakan..kasih sayang daripada mereka yang bertaqwa..dan aku tidak layak mengharap diriku disayangi jika aku sendiri kurang sifat taqwanya.
Ya Allah Engkau kurniakanlah aku dengan hiasan sifat taqwa yang sentiasa mendampingi diri ini..
Disini ingin kukongsikan frasa indah yang dipetik daripada buku ukhuwwah islamiyyah page ke-6 :
"Manusia yang jiwanya tegak diatas iman, dan yang disebatikan dengan taqwa bila ditemukan dengan manusia yang sama sepertinya, ia akan merasai nikmat kemesraan dijiwanya sejak detik pertama perkenalannya..dua jiwa yang berlainan jasad itu bersebati seolah-olah keduanya berkongsi satu jiwa, degupan jantung keduanya berdegup seolah-olah satu jantung. Maka disitulah kasih sayang memainkan peranannya, ia menyerap berdenyut dalam urat nadi keduanya, lantas saling berpegang tanganlah dua bersaudara itu dalam suasana mesra dan berkasih sayang, supaya sama-sama dapat berjalan bersiar-siar dalam taman yang suci murni, sama-sama menghirup udara bersih dengan pernafasan setia, sama-sama mendapat teduhan dalam perjalanan di bawah naungan yang nyaman lagi menyegarkan, dan disaat itulah keduanya seolah-olah membisikkan ke pendengaran manusia-manusia lain mengenai hakikat persaudaraan mereka: Kita ialah engkau-aku dan aku-engkau adalah jiwa di dua badan"
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau yang Maha Tahu, saksikanlah hati-hati yang berkumpul dijalanMu ini adalah hati-hati yang ikhlas bersatu demi mencari REDHAMU..Kami memohon Ya Allah Engkau ikatkanlah hati kami dan suburkanlah kemesraan diantara hati-hati kami". Ameen..Ya Rabb..
Friday, April 23, 2010
ALLAH SEBAIK-BAIK PERANCANG...
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang..
Just nak share peristiwa yang baru berlaku padaku...
Yang sangat2 terkesan dihati..
Banyak jugak berfikir...dalam perjalanan naik rapid ke UKM tadi..hu..hu..
Pertama,
Perancanganku untuk bersama2 akhawat DS yang lain untuk ke
(Malam Amal Raudhatus Sakinah) MARS 2010.
Mula2 dulu, sangat berharap untuk ke sana,
sehinggakan dah siap tempah baju baru untuk dipakai malam MARS tu nanti..
Semalam..harapanku hancur setelah aku sedari...
MARS on ahad malam (2 Mei) dan..
3 Mei tarikh final examku..(jadual 4th year eng yang pelik)
subject "POLLUTION"-perlu sangat2 banyak membaca..Lecturer dah pesan, dia tak akan keluarkan soalan berdasarkan dia ajar sahaja, tapi berdasarkan pembacaan sendiri on all regulations yang melibatkan polution yang berpunca daripada industri..
ku terpaksa pilih salah satu,MARS ataupun study utk exam keesokannya
Dan semestinya aku memilih untuk study,since this is my last exam & i'll struggle to do the best!!
hu..hu..akhawat DS, maaf sangat2 tak boleh nak bersama antunna pada malam MARS nanti!
Kedua,
Baru nak berangan ke Bukit Larut (Maxwell Hill) kat Taiping, Perak..
Nak berhoneymoon bersama akhawat DS di tempat yang sangat2 kuidamkn untuk pergi..
Lihat gambar pemandngan bukit larut kat google pun dah terpikat hati..
Secara jujur, memang aku sangat2 berharap akhawat setuju, walaupun belum bersyura dengan semua..
Daripada reaksi akhawat macam semua ok je dengan cadangan tempat ni, rate harga pun agak rendah..
Tup..tup..sekali lagi harapanku hancur,
Seluruh tempat penginapan di bukit larut penuh!!!
Nmpaknya takde peluanglah...
Akhawat, jom kita bukak khemah jelah bermlam kat atas bukit tu..nak tak??
"Pemandangan Dari Atas Bukit Larut..Tinggal Impian"
Dalam hati, memang sangat2 terkilan..
Namun hatiku tetap yakin perancangan Allah adalah yang terbaik..
Dia Maha Mengetahui yang terbaik buat diriku..
Tak mustahil, apa yang aku rancang selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan malah bertahun-tahun, boleh jadi tidak akan berlaku sebagaimana perancanganku dengan kehendak Allah.
Kerana perancanganku hanyalah pada sesuatu yang aku nampak baik pada sisiku,
Namun Allah telah merancang sesuatu yang terbaik diluar gambaran dan fikiranku...iaitu sesuatu yang ghaib yang mungkin aku tidak nampak sekarang,
Namun tak mustahil aku akan memahaminya nanti.
Ya, aku mengharapkan diriku akan memahaminya suatu masa nanti..
Ku cuba sedaya upaya mendidik hati ini agar sentiasa dapat menerima takdir Allah ini dengan hati yang penuh rela kerana ku yakin ada hikmah yang Maha Besar disebaliknya.
ok..sambung balik on my final project & thesis..
"Waste water treatment..how to minimize treatment? cost?..ultrafiltration design proces, mechanic design on ultrafiltration, DNA, yeast, saccharomyces cerevisiae..etc.."
"Ya Allah, Engkaulah yang Maha Tahu, Kau bimbinglah hatiku ini agar sentiasa menerima dengan hati yang lapang pada setiap perkara yang Engkau tentukan buat diriku..Ameen Ya Rabb..
Just nak share peristiwa yang baru berlaku padaku...
Yang sangat2 terkesan dihati..
Banyak jugak berfikir...dalam perjalanan naik rapid ke UKM tadi..hu..hu..
Pertama,
Perancanganku untuk bersama2 akhawat DS yang lain untuk ke
(Malam Amal Raudhatus Sakinah) MARS 2010.
Mula2 dulu, sangat berharap untuk ke sana,
sehinggakan dah siap tempah baju baru untuk dipakai malam MARS tu nanti..
Semalam..harapanku hancur setelah aku sedari...
MARS on ahad malam (2 Mei) dan..
3 Mei tarikh final examku..(jadual 4th year eng yang pelik)
subject "POLLUTION"-perlu sangat2 banyak membaca..Lecturer dah pesan, dia tak akan keluarkan soalan berdasarkan dia ajar sahaja, tapi berdasarkan pembacaan sendiri on all regulations yang melibatkan polution yang berpunca daripada industri..
ku terpaksa pilih salah satu,MARS ataupun study utk exam keesokannya
Dan semestinya aku memilih untuk study,since this is my last exam & i'll struggle to do the best!!
hu..hu..akhawat DS, maaf sangat2 tak boleh nak bersama antunna pada malam MARS nanti!
Kedua,
Baru nak berangan ke Bukit Larut (Maxwell Hill) kat Taiping, Perak..
Nak berhoneymoon bersama akhawat DS di tempat yang sangat2 kuidamkn untuk pergi..
Lihat gambar pemandngan bukit larut kat google pun dah terpikat hati..
Secara jujur, memang aku sangat2 berharap akhawat setuju, walaupun belum bersyura dengan semua..
Daripada reaksi akhawat macam semua ok je dengan cadangan tempat ni, rate harga pun agak rendah..
Tup..tup..sekali lagi harapanku hancur,
Seluruh tempat penginapan di bukit larut penuh!!!
Nmpaknya takde peluanglah...
Akhawat, jom kita bukak khemah jelah bermlam kat atas bukit tu..nak tak??
"Pemandangan Dari Atas Bukit Larut..Tinggal Impian"
Dalam hati, memang sangat2 terkilan..
Namun hatiku tetap yakin perancangan Allah adalah yang terbaik..
Dia Maha Mengetahui yang terbaik buat diriku..
Tak mustahil, apa yang aku rancang selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan malah bertahun-tahun, boleh jadi tidak akan berlaku sebagaimana perancanganku dengan kehendak Allah.
Kerana perancanganku hanyalah pada sesuatu yang aku nampak baik pada sisiku,
Namun Allah telah merancang sesuatu yang terbaik diluar gambaran dan fikiranku...iaitu sesuatu yang ghaib yang mungkin aku tidak nampak sekarang,
Namun tak mustahil aku akan memahaminya nanti.
Ya, aku mengharapkan diriku akan memahaminya suatu masa nanti..
Ku cuba sedaya upaya mendidik hati ini agar sentiasa dapat menerima takdir Allah ini dengan hati yang penuh rela kerana ku yakin ada hikmah yang Maha Besar disebaliknya.
ok..sambung balik on my final project & thesis..
"Waste water treatment..how to minimize treatment? cost?..ultrafiltration design proces, mechanic design on ultrafiltration, DNA, yeast, saccharomyces cerevisiae..etc.."
"Ya Allah, Engkaulah yang Maha Tahu, Kau bimbinglah hatiku ini agar sentiasa menerima dengan hati yang lapang pada setiap perkara yang Engkau tentukan buat diriku..Ameen Ya Rabb..
Tuesday, April 13, 2010
WARKAH BUAT DIRI & SAUDARAKU BUAT PENGUBAT HATI YANG BERKARAT...
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Wahai diri & saudaraku,
Selaku insan yang mendokong perjuangan Islam,
Selaku insan yang meletakkan diri di atas jalan menegakkan kebenaran,
Selaku insan yang menggelar diri sebagai seorang murabbiyah,
Selaku insan yang sentiasa melalui jejak kehidupan Rasulullah saw,
Ku yakin diri kita akan sentiasa diuji dengan pelbagai ujian kehidupan.
Jalan yang terbentang dihadapan kita adalah jalan2 berduri yang penuh rintangan, kesusahan dan cubaan...
Dengan kita merelakan diri kita berada di jalan ini, bermakna kita merelakan diri kita berkorban apa sahaja demi memastikan hak Allah dimuka bumi ini ditegakkan.
Wahai diri & saudaraku,
Dengan realiti yang tebentang luas inilah tidak mustahil akan ada diantara kita yang akan futur (na'uzubillah..). Namun inilah hakikat yang sering berlaku dikalangan pendokong dakwah yang pada mulanya hebat, namun apabila diuji dengan pelbagai ujian mereka menjadi antara golongan yang tercicir ditengah-tengah medan jihad ini.
Mereka diuji dengan pelbagai kesibukan dunia,
Mereka diuji dengan kekecewaan,
Mereka diuji dengan kemalasan dalam diri,
Mereka diuji dengan kepenatan yang melemahkan diri,
Mereka diuji dengan pelbagai alasan untuk meninggalkan jalan ini...
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana kita telah melalui suatu sistem pentarbiyyahan yang seharusnya mampu mendidik diri kita untuk terus thabat diatas jalan ini.
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana hati ini terlalu menyayangi ikatan ukhuwwah yang kita bina sepanjang jalan ini.
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana hati ini masih memerlukan sokongan dan dokongan daripadamu untuk terus berada dan menyumbang untuk mencapai matlamat yang kita sama-sama bina sepanjang jalan ini.
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana hati ini terlalu rindu untuk berjumpa kembali di syurga nanti.
Wahai diri & saudaraku,
Janganlah sesekali engkau menyalahkan sesiapa jika kamu termasuk antara golongan yang futur,
Bukan kegagalan sistem tarbiyyah kita yang membuatkan dirimu terkeluar daripada jalan ini,
Namun cerminlah dirimu,
Adakah engkau benar-benar ikhlas dalam perjuanganmu selama ini?
Adakah engkau benar bersungguh-sungguh mencari ilmu tanpa mengharapkan sepenuhnya pada murabbimu?
Adakah benar engkau telah membersihkan hatimu terlebih dahulu sebelum bekerja?
Adakah engkau telah meletakkan Redha Allah sebagai matlamat tertinggi dalam setiap gerak kerja dan perkara yang engkau laksanakan?
Wahai diri & saudaraku,
Muhasabahlah semula,...
Muhasabah sedalam-dalamnya,
Jika ada ciri-ciri yang boleh membuatkanmu futur,
Bersegeralah kembali, agar engkau tidak termasuk dikalangan itu,
Letak dan ikatlah dirimu bersama mereka yang ikhlas,
Agar engkau tidak terlepas ikatan dari pejuang yang sebenar...pejuang yang meletakkan Allah sebagai matlamat hidupnya.
Wahai diri & saudaraku,
Diharapkan dengan bingkisan ini
Dapat mengikis kekaratan yang menyelubungi hati,
Dapat mempertajam senjata yang telah lama tumpul,
Dapat memperkuatkan penglihatan yang telah lama dikaburi dengan silauan keduniaan kepada sinar nur Ilahi,
Dapat mengalirkan semula muara kecintaan kepada Ilahi di dalam lubuk hati.
Dan segala anasir inilah yang sangat diperlukan untuk mendidik hati kita menyerahkan jiwa sepenuhnya untuk kepentingan dan seruan dakwah.
Inilah bekalan kepada penyandang barisan pejuang dan pimpinan Islam,
Mempunyai sekeping hati yang indah berkilauan, kerana CAHAYA keimanan yang terpancar daripadanya...
Wahai diri & saudaraku,
Selaku insan yang mendokong perjuangan Islam,
Selaku insan yang meletakkan diri di atas jalan menegakkan kebenaran,
Selaku insan yang menggelar diri sebagai seorang murabbiyah,
Selaku insan yang sentiasa melalui jejak kehidupan Rasulullah saw,
Ku yakin diri kita akan sentiasa diuji dengan pelbagai ujian kehidupan.
Jalan yang terbentang dihadapan kita adalah jalan2 berduri yang penuh rintangan, kesusahan dan cubaan...
Dengan kita merelakan diri kita berada di jalan ini, bermakna kita merelakan diri kita berkorban apa sahaja demi memastikan hak Allah dimuka bumi ini ditegakkan.
Wahai diri & saudaraku,
Dengan realiti yang tebentang luas inilah tidak mustahil akan ada diantara kita yang akan futur (na'uzubillah..). Namun inilah hakikat yang sering berlaku dikalangan pendokong dakwah yang pada mulanya hebat, namun apabila diuji dengan pelbagai ujian mereka menjadi antara golongan yang tercicir ditengah-tengah medan jihad ini.
Mereka diuji dengan pelbagai kesibukan dunia,
Mereka diuji dengan kekecewaan,
Mereka diuji dengan kemalasan dalam diri,
Mereka diuji dengan kepenatan yang melemahkan diri,
Mereka diuji dengan pelbagai alasan untuk meninggalkan jalan ini...
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana kita telah melalui suatu sistem pentarbiyyahan yang seharusnya mampu mendidik diri kita untuk terus thabat diatas jalan ini.
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana hati ini terlalu menyayangi ikatan ukhuwwah yang kita bina sepanjang jalan ini.
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana hati ini masih memerlukan sokongan dan dokongan daripadamu untuk terus berada dan menyumbang untuk mencapai matlamat yang kita sama-sama bina sepanjang jalan ini.
Wahai diri & saudaraku,
Sesungguhnya hatiku tidak rela jika diri ini dan jika ada antara kita yang tercicir daripada jalan ini,
Kerana hati ini terlalu rindu untuk berjumpa kembali di syurga nanti.
Wahai diri & saudaraku,
Janganlah sesekali engkau menyalahkan sesiapa jika kamu termasuk antara golongan yang futur,
Bukan kegagalan sistem tarbiyyah kita yang membuatkan dirimu terkeluar daripada jalan ini,
Namun cerminlah dirimu,
Adakah engkau benar-benar ikhlas dalam perjuanganmu selama ini?
Adakah engkau benar bersungguh-sungguh mencari ilmu tanpa mengharapkan sepenuhnya pada murabbimu?
Adakah benar engkau telah membersihkan hatimu terlebih dahulu sebelum bekerja?
Adakah engkau telah meletakkan Redha Allah sebagai matlamat tertinggi dalam setiap gerak kerja dan perkara yang engkau laksanakan?
Wahai diri & saudaraku,
Muhasabahlah semula,...
Muhasabah sedalam-dalamnya,
Jika ada ciri-ciri yang boleh membuatkanmu futur,
Bersegeralah kembali, agar engkau tidak termasuk dikalangan itu,
Letak dan ikatlah dirimu bersama mereka yang ikhlas,
Agar engkau tidak terlepas ikatan dari pejuang yang sebenar...pejuang yang meletakkan Allah sebagai matlamat hidupnya.
Wahai diri & saudaraku,
Diharapkan dengan bingkisan ini
Dapat mengikis kekaratan yang menyelubungi hati,
Dapat mempertajam senjata yang telah lama tumpul,
Dapat memperkuatkan penglihatan yang telah lama dikaburi dengan silauan keduniaan kepada sinar nur Ilahi,
Dapat mengalirkan semula muara kecintaan kepada Ilahi di dalam lubuk hati.
Dan segala anasir inilah yang sangat diperlukan untuk mendidik hati kita menyerahkan jiwa sepenuhnya untuk kepentingan dan seruan dakwah.
Inilah bekalan kepada penyandang barisan pejuang dan pimpinan Islam,
Mempunyai sekeping hati yang indah berkilauan, kerana CAHAYA keimanan yang terpancar daripadanya...
Subscribe to:
Posts (Atom)