Total Pageviews

Wednesday, September 9, 2009

DIMANA LETAKNYA NILAI KEIKHLASAN DALAM AMALAN KU??

Wahai jiwa yang bergelar da'ie,
Engkau datang menyeru manusia kepada keimanan dan mereka mempercayaimu pada apa yang engkau tampakkan. Namun, apabila yang engkau serukan tidak sesuai dengan suara batinmu, kemanakah engkau akan berlari daripada kekuasaan Allah yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan tersembunyi dalam jiwa setiap makhluknya??

Benarkah...wahai jiwa, engkau termasuk dalam firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (kerananya) dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal (iaitu) orang-orang yang mendirikan solat dan yang menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh bberapa darjat ketinggian di sisi Tuhannya dan keampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia". (al-anfaal:2-4)

Janganlah engkau berharap, wahai jiwa untuk berada di atas jalan dakwah ini sebagai bentuk perjuanganmu tanpa hidayah dan keimanan yang dikurniakan pemilik jalan ini. Maka, bukalah pintu hatimu, agar cahaya iman dapat menembusi kedalamnya, dan Esa-kanlah Allah dalam keikhlasan penuh kepada-Nya semata. Jadikanlah kalimat Laailaaha illallah, Muhammad Rasulullah sebagai sistem hidupmu. Dari sana engkau dapat merasakan bahawa sesungguhnya Allah adalah cahaya bagi alam semesta raya.

Dengan kemuliaan, keagungan dan dan keperkasaan-nya, Dia menyinari sudut-sudut hatimu. Membuat setan-setan terkutuk beserta seluruh tenteranya dari golongan jin dan manusia, lari tunggang langgang dan menjauhkan darimu. Ingatlah ucapan mereka, "Niscaya akan aku jerumuskan mereka semua dengan godaanku." Namun, dengarlah tatkala Allah berfirman padanya, "Sesungguhnya engkau tak memiliki kekuasaan sedikitpun terhadap hamba-hambaku." Maka iblis dan pasukannya pun mengakui hal tersebut seraya berkata, "Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas di antara mereka." (al-Hijr:40)

Maka, jadilah engkau hamba Allah yang mukhlis (ikhlas), "Maka serulah Tuhanmu dengan ikhlas pada agama-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci." (Ghaafir:14)

Pesanan hasan al-Banna berkenaan keikhlasan:

"Tentang keikhlasan, maka saya menginginkan agar setiap ucapan seorang akh, perbuatan, dan jihadnya, seluruhnya ia tujukan untuk Allah semata, mengharap redha dan ganjaran pahala-Nya. Tanpa mengharapkan harta, jabatan, penampilan, title dan sebagainya. Pada saat itulah engkau akan menjadi sosok yang mengusung fikrah dan akidah. Bukan jundi yang mengharap harta dan manfaat duniawi. Katakanlah "Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah semata, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya, dan kepada itulah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (al-an'am:162-163)

Mu'adz berkata, "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat."
Beliau bersabda, "Ikhlaslah dalam agamamu, niscaya ia akan menjauhkanmu dari amal yang sedikit. " (HR Al-Hakim)

-Cebisan daripada buku "Kekuatan Sang Murabbi" - oleh :Prof Dr Taufik Yusuf al-Wa'iy

No comments: